Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Setelah pembunuhan mahasiswa UI, Kota Depok kembali digegerkan dengan kasus pembunuhan yang lain. Kali ini pembunuhan terjadi di sebuah keluarga bos pengepul barang rongsok di Kampung Sindangkarsa, RT 03/08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Kamis, 10 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Korban atas nama Sri Widiastuti, 43 tahun, yang tewas dengan luka bacok di leher. Suaminya, Bakti Ajiz Munir, mengalami luka di tangan dan kepala, dan telah dilarikan ke rumah sakit. Anak mereka, Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun, juga dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi syok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapolsek Cimanggis, Komisaris Arief Budiharso, mengatakan, pembunuhan dan penganiayaan terjadi pada Kamis 10 Agustus 2023, sekitar pukul 09.30 WIB. Saksi atas nama Nandhiko yang saat kejadian berada di sekitar lokasi, hendak membeli limbah kardus kepada Sri melewati Munir dan Rifki.
"Munir kemudian ke gudang menanyakan ketersediaan barang ke Saudara Fauzan di gudang usahanya itu dan mengobrol bersama saksi, selanjutnya Bapak Munir kembali ke rumahnya," kata Arief.
Sekitar 10 menit kemudian, Arief melanjutkan, terdengar suara teriakan minta tolong dari rumah tersebut. Nandhito berlari ke lokasi yang pintunya terbuka dan menuju kamar tempat suara minta tolong, namun pintu yang ini didapati terkunci dari dalam.
Karena tak berhasil mendobraknya, Nandhito meminta bantuan warga lainnya. Setelah akhirnya berhasil mendobrak, mereka mendapati dua orang tergeletak bersimbah darah, yakni Munir dan Rifki.
Setelah anggota polisi datang, keduanya segera dibawa ke RS Sentra Medika. "Kemudian sebagian warga mengecek ke belakang rumah dan menemukan seorang perempuan, itu ibu dan istri dari yang punya rumah," kata Arief.
Anak Jadi Tersangka Pembunuhan dan Penganiayaan?
Polisi masih menyelidiki motif pembunuhan dan penganiayaan itu. Keterangan sementara yang sudah dihimpun menyebut adanya permasalahan keluarga, anak dengan orang tuanya di dalam keluarga tersebut.
Dari situlah muncul dugaan permasalahan keluarga ada di balik pembunuhan dan penganiayaan. "Karena korban yang meninggal ibunya, dan yang luka-luka bapaknya," kata Arief sambil menambahkan polisi masih melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut. "Sementara mengarah ke anaknya," ucap Arief.