Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Pencurian modus pecah kaca terjadi di Jalan Raya Narogong, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis, 16 Mei 2024, pukul 10.30 WIB. Uang tunai senilai Rp 450 juta raib dibawa kabur pencuri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Korban Ahmad Apandi, 38 tahun mengatakan, uang tunai ratusan juta yang digondol pelaku seharusnya digunakan untuk biaya pengobatan orang tuanya yang tengah dirawat di rumah sakit. "Buat bayar rumah sakit ibu saya, bahkan sekarang ibu saya sudah meninggal," kata Apandi kepada wartawan, Kamis, 16 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apandi menjelaskan, peristiwa bermula saat ia dan sang ayah tengah makan di Warung Gabus Pucung di sekitar lokasi kejadian. Sebelum makan, ia dan ayahnya baru saja tarik uang tunai di salah satu bank di wilayah Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Setelah makan, korban dan ayahnya kembali menuju ke parkiran dan melihat kaca mobilnya sudah hancur. "Setelah makan kurang lebih 10 menit, kita ngecek parkiran itu sudah dipecahkan kacanya," ujarnya.
Apandi menerangkan, kondisi di lokasi kejadian saat itu memang nampak sepi. Hanya dia dan sang ayah yang makan di rumah makan tersebut. "Terus di lingkungan juga sepi," tuturnya.
Selain sepi, Apandi mengatakan tidak menemukan CCTV yang menyorot langsung ke tempat kejadian. Dia menduga, pelaku memang sudah mengintai dia dan sang ayah sejak keluar dari bank.
Sebab, pelaku memecahkan kaca tepat di tempat Apandi menyimpan uang yang baru saja diambil dari bank. "Karena dia mecahin kacanya tau persis saya naro tasnya itu di belakang kedua dan dibawah. Sudah saya masukin di bawah tempat duduk. Jadi engga sembarangan kita taro," ujar Apandi.
Setelah kejadian itu, Apandi langsung membuat laporan polisi tentang pencurian modus pecah kaca mobil itu ke Polres Metro Bekasi Kota. "Saya berharap bisa diusut dan mudah-mudahan bisa ditangkap pelakunya, sehingga tidak ada lagi korban selanjutnya seperti saya dan keluarga (alami)," tutupnya.
ADI WARSONO
Pilihan Editor: MRT Jakarta Optimalkan Pembayaran Digital, Cegah Antrean Akibat Gate Sering Error