Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Penembakan Buruh di Bekasi, Begini Polisi Ungkap Motif Pelaku

Polisi mengungkap motif penembakan terhadap seorang buruh di Pasir Gombong, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, yang terjadi Ahad, 18 Februari 2018.

1 Maret 2018 | 11.10 WIB

Ilustrasi penembakan. annahar.com
Perbesar
Ilustrasi penembakan. annahar.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Polisi mengungkap motif penembakan terhadap seorang buruh di Pasir Gombong, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Minggu, 18 Februari 2018. Korban yang bernama Darma Hermawan, 22 tahun, tersebut tewas dengan peluru bersarang di kepala.

Setelah sempat menjadi misteri, pembunuhan terhadap Darma terungkap dimulai dengan adu mulut dan plotot-plototan mata antara Ismail alias Jet Darat, 23 tahun, beserta rekannya, Ardi yang kini masih buron, dengan Darma. Sang pelaku yang merupakan seorang spesialis maling kendaraan motor sempat mengira Darma adalah sesama maling motor.

“Dua orang pelaku itu mau nyuri dan berpapasan dengan korban. Saat itu pelaku menduga korban ini juga pemain (curanmor), saat terjadi saling tatap, kemudian korban ini menghardik pelaku dan terjadi cekcok,” ujar Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Komisaris Besar Candra Sukma Kumara di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Rabu, 28 Februari 2018.
Baca : Penembakan Buruh di Bekasi, Polisi Duga Bukan Perampokan

Cekcok mulut antara keduanya tak kunjung berhenti. Darma pun turun dari motornya dan menghampiri Ismail. Saat itu, sang pelaku yang masih mengira Darma adalah sesama pelaku curanmor khawatir lawannyanitu akan mencabut senjata dari jaketnya. "Maka pelaku pun mengacungkan senjata api miliknya dan menembak korban saat berbalik arah,” tutur Candra.

Darma pun tewas di tempat dengan pelor bersarang di kepalanya. Pada peristiwa yang berlangsung pada subuh itu, kata Candra, Ismail sendiri tak menyangka tembakannya itu akurat mengenai sang korban. “Sebab sehabis nembak, pelaku langsung kabur,” ujarnya.

Darma adalah anak ketiga dari dua bersaudara. Ia bekerja di sebuah pabrik baja di Cikarang sebagai operator mesin produksi sejak tiga tahun lalu. Ia pernah menikah dan dikaruniai satu anak laki-laki yang kini berusia empat tahun. "Dia cerai dengan istrinya," kata Sadih, ayah Darma.

Sadih mengatakan Darman pamit pergi bersama dengan kawannya yang bernama Yogi pada Sabtu malam. Esok paginya, Yogi datang sendirian mengantar sepeda motor, lalu pergi lagi. Setengah jam kemudian, Yogi baru mengabarkan Darma menjadi korban penembakan. "Kami ingin pelaku segera tertangkap," ujar Sadih.

Candra menuturkan sang pelaku merupakan anggota komplotan curanmor yang berperan sebagai eksekutor. Biasanya, mereka beroperasi di kawasan sekitar Pasir Gombong sampai Cikarang.

“Ini pemain lama jadi modus mereka berkeliling mencari kendaraan yang bisa dicuri, soalnya kami menemukan plat nomor palsu dan kunci letter t, kami berasumsi dia pelaku curanmor," ujar Candra. Sementara senjata api yang dikantongi pelaku, menurut dia, adalah rakitan dan akan digunakan untuk melakukab perlawanan saat terdesak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kini, polisi telah menangkap dua orang anggota komplotan yang melakukan penembakan, yakni Yendri dan Ahmad. Sedangkan Ismail akhirnya ditembak mati lantaran berupaya melawan. Petugas masih memburu satu anggota pelaku lagi masih buron, yaitu Ardi. Para pelaku masing-masing akan dijerat dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus