Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Berita Tempo Plus

Mandi Kemben Putra Kiai

Saksi kunci kasus dugaan pelecehan seksual di Pesantren Shiddiqiyyah di Jombang, Jawa Timur, dianiaya. Putra pemilik pesantren yang menjadi tersangka pelecehan tak kunjung ditahan.

22 Mei 2021 | 00.00 WIB

Kantor DPP Organisasi Shiddiqiyah (Orshid) sekaligus Pesantren Majma'al Bahroin Hubbul Wathan Minal Iman di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jumat, 21 Mei 2021./TEMPO/ ISHOMUDDIN
Perbesar
Kantor DPP Organisasi Shiddiqiyah (Orshid) sekaligus Pesantren Majma'al Bahroin Hubbul Wathan Minal Iman di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jumat, 21 Mei 2021./TEMPO/ ISHOMUDDIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Santri dan petugas keamanan Pesantren Shiddiqiyyah diduga menganiaya saksi kasus pelecehan seksual dan merampas telepon selularnya.

  • Ada 5 santri perempuan yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh putra pendiri Pesantren Shiddiqiyyah.

  • Kasus pelecehan seksual yang melibatkan putra pendiri Pesantren Shiddiqiyyah jalan di tempat.

LANTUNAN ayat Al-Quran di sebuah rumah di Dusun Pandanblole, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Ahad pagi, 9 Mei lalu, terhenti oleh kedatangan enam laki-laki. Mereka mencari-cari seorang perempuan berinisial TAM, atau sebut saja Rani, dalam acara khatam Al-Quran itu. Enam orang itu diduga merupakan santri dan petugas keamanan di Pondok Pesantren Majma’al Bahroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah.

Setelah menemui Rani, seorang pria bernama Zainun, petugas keamanan di pondok pesantren itu, membentak dia dan merebut telepon selulernya. “Mereka tidak terima dengan status yang diunggah Rani di Facebook,” ucap Direktur Woman Crisis Center (WCC) Jombang Ana Abdillah, yang juga pendamping Rani, pada Selasa, 20 Mei lalu.

Sehari sebelumnya, perempuan berusia 23 tahun itu membuat status di akun Facebooknya. Isinya menyindir Kiai Haji Muchtar Muthi alias Kiai Tar, mursyid Tarekat Shiddiqiyyah dan pendiri Organisasi Shiddiqiyyah, yang diklaim memiliki jutaan pengikut di dalam dan luar negeri. Rani mengungkit soal korban kekerasan seksual di Pesantren Shiddiqiyyah yang didirikan Tar. Putra sulung Tar, Mochammad Subchi Azal Tsani atau biasa disapa Gus Bechi, 40 tahun, dituduh mencabuli lima santri perempuan. Rani merupakan salah satu saksi kunci dalam kasus itu. (Baca: Kekerasan Seksual di Rumah Tuhan Selama 20 Tahun)

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Linda Trianita

Linda Trianita sedang menempuh Magister Kebijakan Publik di Universitas Indonesia. Alumni Executive Leadership Program yang diselenggarakan oleh Asian American Journalists Association (AAJA) Chapter Asia pada 2022 fellowship dari Google News Initiative. Menyabet Juara 1 Kategori Investigasi ExcEl Award (Excellence in Election Reporting in Southeast Asia) 2021 dan 6 Finalis Kategori Media Besar Global Shining Light Awards 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus