Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jayapura - Tim gabungan TNI dan Polri masih melakukan pencarian terhadap lima karyawan PT Istaka Karya yang belum diketahui keberadaannya pascapenyerangan oleh kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua pada Ahad pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Kamal mengatakan, pencarian masih dilakukan karena hingga kini belum diketahui keberadaan kelima karyawan PT Istaka tersebut. "Mudah-mudahan kelima karyawan dapat ditemukan dalam keadaan selamat," kata dia pada Sabtu, 8 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lima karyawan yang belum diketahui nasibnya itu atas nama M. Ali Akbar, Petrus Ramli, Hardi Ali, Simon Tandi dan Riki Simanjuntak.
Kamal mengatakan karyawan PT Istaka Karya yang berada di kamp di Distrik Yigi tercatat sebanyak 28 orang. Sebanyak 16 orang di antaranya meninggal dalam insiden tersebut, termasuk satu staf BBPJN Papua. Ada tujuh karyawan ditemukan selamat dan tiga di antaranya masih dirawat di RS Caritas Timika.
Selain tiga karyawan Istaka, tercatat satu anggota Brimob yang terluka dirawat di rumah sakit tersebut.
Adapun nama-nama 16 jenazah korban penyerangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, yakni Agustinus T, Jepry Simaremare, Carly Zatrino, Alpianus M, Muh. Agus, Fais Syahputra, Yousafat, Aris Usi, Yusran, Dino Kondo, Markus Allo, Efrandy Hutagaol, Samuel Pakiding, Anugrah Tolu, Emanuel Beli Naikteas dan Daniel Karre.
Penyerangan terhadap para pekerja yang membangun jebatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Nduga terjadi pada Ahad, 2 Desember 2018. Mereka disebut diserang oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya dari sayap militer Organisasi Papua Merdeka.