Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Siapa Malvino Edward Yusticia, Polisi Pemeras Penonton DWP 2024

Polri memecat AKBP Malvino Edward Yusticia karena terbukti memeras penonton DWP 2024. Kariernya moncer.

12 Januari 2025 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Donald P Simanjuntak (kanan) dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat konferensi pers Kasus Peredaran Sabu Jaringan Malaysia, Riau, dan Jakarta di Polda Metro Jaya, Jakarta, 6 November 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Polri memecat Ajun Komisaris Besar Malvino Edward Yusticia karena merancang pemerasan penonton DWP 2024.

  • Di Mabes Polri, Malvino dianggap berprestasi dan belum memiliki catatan buruk.

  • Malvino adalah mantan personel Satgas Khusus Merah Putih bentukan Tito Karnavian.

KOMISIONER Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2020-2024, Albertus Wahyurudhanto, mengenal Ajun Komisaris Besar Malvino Edward Yusticia Sitohang sebagai polisi berpendidikan baik. Dia bahkan menduga perwira menengah 39 tahun itu bakal memiliki karier cemerlang di Kepolisian RI. “Secara intelek, Malvino punya prospek yang bagus,” ujar Albertus kepada Tempo pada Rabu, 8 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karier Malvino ambruk setelah Komisi Kode Etik Polri menjatuhkan vonis pemberhentian tidak dengan hormat alias dipecat pada Kamis, 2 Januari 2025. Ia dituduh terlibat kasus pemerasan penonton Djakarta Warehouse Project atau DWP 2024 yang digelar di Jakarta International Expo, Pademangan, Jakarta Utara, pada 13-15 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Modusnya, para penonton dituduh menggunakan narkotik dan obat-obatan berbahaya atau narkoba, lalu mereka dimintai uang agar tak dijadikan tersangka. Saat itu dia menjabat Kepala Subdirektorat III Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya. Atasannya, Direktur Reserse Narkoba Komisaris Besar Donald Parlaungan Simanjuntak, lebih dulu menerima vonis pemberhentian tidak dengan hormat.

Malvino adalah jebolan Akademi Kepolisian 2006. Ia meraih titel sarjana hukum dari Universitas Jenderal Soedirman, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2010. Dua tahun kemudian, dia meraih magister hukum. Setahun kemudian, dia lulus menjadi sarjana ilmu kepolisian dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK). Malvino juga meraih gelar master of strategic studies dari Victoria University of Wellington, Selandia Baru, pada 2015.

Albertus Wahyurudhanto mengatakan mulai mengenal lebih dekat Malvino saat menjabat Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Metropolitan Depok, Jawa Barat, setelah lulus dari STIK. Keduanya kerap mengobrol melalui sambungan telepon untuk berdiskusi mengenai kasus yang sedang ditangani.

Pada 2021, Malvino masuk ke Polda Metro Jaya dengan menjabat Kepala Unit IV Subdirektorat III Direktorat Reserse Narkoba. Dua tahun kemudian, dia dipromosikan menjadi Kepala Subdirektorat III Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. “Sebelum ada kasus ini, masih sering kontak-kontakan,” katanya.

Dari dokumen yang diperoleh Tempo, Malvino pernah menjadi personel Satuan Tugas Khusus Merah Putih. Pada 2022, ia menjabat anggota Sub-Satgas Penyelidikan berpangkat komisaris. Bersama Satuan Tugas Khusus, Malvino ikut mengungkap penyelundupan 1 ton narkotik jaringan internasional di Anyer, Banten, pada 2017. Karena dianggap berprestasi, dia turut menerima kenaikan pangkat luar biasa menjadi komisaris, lebih tinggi satu tingkat dari rekan satu angkatannya. Ia juga terlibat operasi pengungkapan 2,5 ton sabu di Aceh Barat pada 2021.

Berita tentang Malvino Edward Yusticia Sitohang lulus pendidikan di Federal Bureau of Investigation Academy, Amerika Serikat, 9 Juni 2022. Tempo/Charisma Adristy

Karena memiliki jaringan di petinggi Polri, Malvino disegani oleh teman seangkatan dan bahkan para seniornya, termasuk Komisaris Besar Donald Parlaungan Simanjuntak. Seseorang yang mengetahui isi sidang etik Komisi Kode Etik Polri mengatakan Malvino divonis dengan pemecatan karena dituduh menjadi perancang pemerasan terhadap penonton DWP 2024. Ia bahkan yang menyusun surat perintah razia narkotik yang kemudian ditandatangani oleh Donald Simanjuntak.

Donald Simanjuntak adalah lulusan Akademi Kepolisian 1997. Berbeda dengan Malvino yang berkarier panjang dalam penanganan narkotik, Donald lebih banyak berkecimpung sebagai reserse umum. Ia juga lebih lama bertugas di Sumatera Utara.

Pensiunan polisi berpangkat inspektur jenderal, Ricky Francois Wakanno Ginting, mengaku kaget saat mendengar kabar Donald juga dipecat karena terlibat pemerasan penonton DWP 2024. Ia mengenal Donald saat masih menjabat Wakil Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Daerah Sumatera Utara, sementara Donald menjabat Kepala Kepolisian Sektor Medan Helvetia. “Setahu saya, dia orang lurus dan rajin beribadah,” tutur Ricky.

Ricky sempat menghubungi Donald sekitar sepekan sebelum kasusnya mencuat di media massa. Kala itu dia menanyakan perihal proses mutasi. Namun Donald tidak menjawab pesan tersebut. Ricky kembali mengirim pesan kepada Donald setelah ia tersandung kasus DWP 2024. “Sabar ya Dinda, berdoa sama Tuhan, mudah-mudahan diampuni,” ujar Ricky membacakan kembali pesan yang dikirim kepada Donald. Namun lagi-lagi Donald tidak membalas.

Tempo berupaya menghubungi Donald dan Malvino untuk meminta konfirmasi mengenai rekam jejak keduanya dan peran mereka dalam kasus pemerasan DWP 2024. Namun keduanya tak merespons permintaan wawancara yang dikirimkan ke nomor telepon seluler mereka hingga Jumat, 10 Januari 2025.

Mantan komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto, mengatakan problem utama Malvino dan Donald adalah integritas. “Karena mereka berdua tidak memiliki catatan negatif selama saya di Kompolnas,” ucap Albertus.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Polisi Narkoba Satgas Merah Putih

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan sejak 2018. Pernah meliput isu teknologi, sains, olahraga, dan ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti Kursus Jurnalistik Intensif di Tempo Institut dan magang menjadi wartawan Tempo pada akhir 2017.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus