Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Kunci Mengungkap Keterlibatan Prajurit Elite TNI AL Pembunuh Bos Rental Mobil

Prajurit elite TNI AL terlibat penembakan bos rental mobil di Tangerang. Terseret jaringan penggelapan.

12 Januari 2025 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pangkoarmada Laksamana Madya TNI Denih Hendrata (kiri) berjabat tangan dan Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto saat konferensi pers kasus penembakan bos rental mobil di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta, 6 Januari 2025. Antara/Muhammad Ramdan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Puspomal sudah menahan tiga prajurit TNI AL yang terlibat penembakan bos rental mobil di Tangerang.

  • Tiga tentara itu mengklaim telah membeli mobil sewaan tersebut.

  • Polisi dan Puspomal belum menjelaskan peran ketiganya.

SELAMA kurang-lebih empat jam Rizky Agam Syahputra menjalani pemeriksaan di Markas Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Puspomal) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 7 Januari 2025. Laki-laki 24 tahun itu menjadi saksi kunci pembunuhan ayahnya, Ilyas Abdurrahman, 48 tahun, yang ditembak prajurit TNI AL di rest area Kilometer 45 Jalan Tol Tangerang-Merak di Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis, 2 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rizky datang bersama karyawan CV Makmur Jaya, perusahaan rental mobil milik bapaknya. Di tengah pemeriksaan, penyidik menyodorkan sejumlah foto prajurit yang tengah duduk di kursi. Rizky langsung mengenali salah seorang di antaranya. “Dia orang yang kami pegangi tubuhnya saat di rest area,” kata Rizky kepada Tempo, Jumat, 10 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prajurit tersebut diketahui adalah Sersan Satu Akbar Adli (AA), anggota satuan elite Komando Pasukan Katak di Komando Armada I. Dua prajurit lain dalam foto tersebut adalah Sersan Satu RH yang juga anggota satuan Komando Pasukan Katak dan Kelasi Kepala BA yang bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia Bontang atau KRI Bontang.

Rizky tak begitu jelas mengenali wajah RH dan BA. Belakangan, dia baru tahu bahwa BA adalah pelaku yang menembak Ilyas hingga tewas. Mereka yang terlibat rupanya masih punya hubungan keluarga. “Pelaku ini paman AA,” ujar Komandan Puspomal Laksamana Muda Samista dalam konferensi pers pada Senin, 6 Januari 2025.

Pistol yang digunakan sebenarnya milik Akbar yang bertugas sebagai aide-de-camp atau ajudan di satuannya. Adapun peran RH saat kejadian tak begitu jelas. Rizky dan karyawan perusahaan bapaknya malah baru tahu belakangan bahwa tiga di antara orang-orang yang mereka kejar adalah tentara.

Anggota keluarga korban penembakan menaburkan bunga di rest area Kilometer 45 Jalan Tol Tangerang-Merak, Banten, 3 Januari 2025. Antara/Azmi Syamsul Ma'arif

Penembakan bermula saat Ajat Supriyatna, 31 tahun, hendak mengembalikan mobil Toyota Calya yang disewanya tiga hari sebelumnya ke kantor CV Makmur Jaya di daerah Rajeg, Kabupaten Tangerang, menjelang malam pergantian tahun pada Selasa, 31 Desember 2024. Ajat datang sendirian. Dia berniat melanjutkan sewa mobil. Kali ini Ajat memilih Honda Brio berkelir oranye. Dia beralasan hendak ke Sukabumi, Jawa Barat.

Transaksi berjalan lancar tak lama setelah jam pergantian tahun. Belakangan baru terungkap Ajat menggunakan kartu tanda penduduk palsu dengan alamat di Jatiuwung, Kota Tangerang. Alamat dia sebenarnya adalah di Pandeglang, Banten.

Rupanya, Ajat orang suruhan orang berinisial IH yang kini menjadi buron. Ajat dijanjikan komisi Rp 5 juta jika berhasil menyewa mobil dengan kartu identitas palsu yang disediakan oleh IH. Dari Ajat, mobil berpindah tangan ke IH, lalu ke RM yang juga menjadi buron. RM-lah yang kemudian merusak dua dari tiga alat global positioning system atau GPS di mobil Brio. RM kemudian menjual mobil ini kepada orang lain bernama IS seharga Rp 23 juta.

Dari tangan IS, barulah akhirnya mobil dijual kepada Sersan Satu Akbar Adli seharga Rp 40 juta. Kurang dari 24 jam, mobil ini bisa berpindah ke empat orang. “Ada warga sipil berinisial SY yang mengenalkan IS kepada Sersan Satu AA,” ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Tangerang Komisaris Arief Nazarudin Yusuf. Polisi sudah menemukan bukti transfer uang senilai Rp 40 juta dari rekening AA ke rekening IS.

Manajemen rental baru menyadari dua alat GPS di mobil Brio mati pada Rabu malam, 1 Januari 2025, sekitar pukul 22.00 WIB. Bukan ke Sukabumi, posisi sinyal mobil yang dicuri justru bergerak ke arah Pandeglang. Malam itu juga Ilyas dan Rizky bersama empat pegawai meluncur mengejar mobil Honda Brio tersebut. Acuan mereka adalah sinyal alat GPS ketiga yang masih menyala.

Mereka menemukan mobil Honda Brio itu, lalu memepetnya sampai berhenti di sekitar pertigaan Saketi di Pandeglang, sekitar 80 kilometer dari lapak rental mobil milik Ilyas. Saat itu sudah lewat tengah malam, Kamis, 2 Januari 2025. Ajat tak ada. Mobil itu malah dikendarai oleh orang bertopi dan berbadan gempal. Sementara itu, Sersan Satu Akbar duduk di kursi penumpang depan.

Di situ Akbar menodongkan pistol ke hadapan Ilyas dan mengaku sebagai anggota TNI Angkatan Laut. “Malah kami yang dituduh sindikat pencuri mobil,” kata Rizky.

Melihat ada pistol, Ilyas dan tim akhirnya membiarkan mobil itu pergi. Tapi mereka tetap mengintai dari belakang. Mobil Brio terdeteksi berhenti sekitar 20 menit di jalan di pesisir Pantai Anyer. Ilyas akhirnya meminta bantuan pendampingan ke kantor polisi terdekat, Kepolisian Sektor Cinangka.

Namun dua petugas piket menganggap Ilyas dan rombongan adalah orang-orang dari perusahaan leasing yang ingin menarik mobil dari pelanggan. Informasi keliru ini yang disampaikan petugas saat menelepon Kepala Polsek Cinangka Ajun Komisaris Asep Iwan Kurniawan. “Dia tidak utuh menyampaikan,” tutur Kepala Kepolisian Daerah Banten Inspektur Jenderal Suyudi Ario Seto.

Hanya 10 menit Ilyas dan rombongan berada di kantor Polsek Cinangka. Mereka buru-buru angkat kaki karena mobil kembali bergerak. Mereka akhirnya berhasil menemukan kembali mobil Brio di parkiran gerai Indomaret di rest area Km 45 jalan tol Tangerang.

Rombongan Ilyas lalu menangkap Sertu Akbar. Ternyata Akbar didampingi Kelasi Kepala BA yang berada di dalam mobil Daihatsu Sigra yang bersebelahan dengan mobil Brio. BA langsung melepaskan tembakan. “Saya mendengar ada empat tembakan,” ujar Ahmad Farizi, seorang kasir Indomaret yang menjadi saksi mata penembakan tersebut.

Lokasi penembakan bos rental mobil di rest area Kilometer 45 Jalan Tol Tangerang-Merak, 8 Januari 2025. Tempo/Joniansyah Hardjono

Tembakan dari BA itu mengenai dua orang, yaitu Ilyas dan rekannya yang bernama Ramli. Nyawa Ramli dapat diselamatkan, sedangkan Ilyas tak tertolong. Saat itu ketiga prajurit tersebut langsung kabur membawa mobil Sigra. Sedangkan mobil Brio mereka tinggalkan di pinggir jalan tol.

Kabar mengenai keributan ini sampai ke telinga Panglima Komando Armada RI Laksamana Madya Denih Hendrata pada Kamis malam, 2 Januari 2025. Dalam kesaksian awal kepada atasannya, ketiga prajurit itu menyatakan insiden yang terjadi murni urusan jual-beli mobil. Menurut salah satu prajurit, Denih menjelaskan, mobil ini dibeli hanya untuk kebutuhan pribadi.

Uang Rp 40 juta yang telah dikirim kepada penjual dinyatakan hanya uang muka dari harga awal Rp 135 juta. Mereka mengaku transaksi hendak dibatalkan karena mobil itu diduga bodong. Penjual tak bisa memberikan bukti dokumen kepemilikan mobil tersebut. Namun, karena bujuk rayu penjual, mobil tersebut akhirnya tetap dibawa oleh ketiga prajurit TNI Angkatan Laut itu.

Pernyataan ini lantas disampaikan Denih Hendrata saat menggelar konferensi pers di Markas Komando Armada RI pada Senin, 6 Januari 2025. Ia memastikan kesaksian itu akan diuji penyidik di Puspomal. “Apakah benar seperti itu atau tidak, akan didalami,” ucapnya.

Sementara itu, ketiga prajurit tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, hingga Jumat petang, 10 Januari 2025, peran ketiga prajurit itu belum terang benderang. Ada dugaan ketiganya terlibat sindikat penggelapan mobil rental. “Kami akan selalu terbuka, berikan kami waktu,” tutur Komandan Puspomal Laksamana Muda Samista pada Senin, 6 Januari 2025.

Polisi juga sudah menangkap Ajat dan IS. Adapun SY hanya diperiksa sebagai saksi. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Tangerang Komisaris Arief Nazarudin Yusuf juga tak merinci peran ketiga prajurit TNI Angkatan Laut tersebut. “Kalau RM dan IH berhasil ditangkap, kasus ini lebih terang,” kata Arif.

Ayu Cipta dan Joniansyah Hardjono dari Tangerang berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Mobil Bodong Prajurit Elite

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus