Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani, menyatakan telah melaksanakan operasi penegakan hukum di Papua selama setahun terakhir. Dalam operasi itu, satgas mencatat terdapat tujuh bangunan sekolah yang dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sejak Januari hingga Desember 2024 Satgas Ops Damai Cartenz 2024 telah melakukan penegakan hukum terhadap KKB dan berhasil membebaskan pilot Susi Air. Hal ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara aparat penegak hukum dan para tokoh-tokoh di Papua,” tuturnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 31 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain sempat menyandera pilot Susi Air, KKB melakukan perusakan satu unit Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tiga Sekolah Dasar (SD), dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan satu Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Selain itu, terdapat 14 fasilitas lainnya yang turut dibakar serta dirusak oleh KKB Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).
Kasatgas Hubungan Masyarakat (Humas) Operasi Damai Cartenz-2024, Komisaris Besar Bayu Suseno, mengatakan satgas berhasil atas dukungan masyarakat Papua yang terus bersinergi dengan aparat keamanan untuk menciptakan situasi yang kondusif. "Keberhasilan Operasi Damai Cartenz 2024 adalah bukti nyata bahwa dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, keamanan dan kedamaian Papua dapat terwujud," ujar Bayu Suseno. Dia mengatakan, sepanjang Januari hingga Desember 2024, terdapat 203 aksi kriminal yang dilakukan oleh KKB.
Operasi Damai Cartenz merupakan operasi gabungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Papua. Operasi ini sudah berlangsung sejak Januari 2022. Operasi ini adalah kelanjutan dari Operasi Nemangkawi yang dimulai sejak 2018.
Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Operasi Damai Cartenz pada 2025. Faizal Ramdhani menyatakan, keputusan itu untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Papua dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).