Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Serang Pasukan TNI/Polri, TPNPB-OPM Ancam Gagalkan Pilkada Intan Jaya

Pasukan TPNPB-OPM mengklaim telah menyerang pasukan TNI/Polri di Kampung Pogapa, Distrik Homeo, Kabupaten Intan Jaya.

1 September 2024 | 16.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Baku tembak antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan TNI/Polri kembali terjadi di Papua. Kali ini terjadi di Kampung Pogapa, Distrik Homeo, Kabupaten Intan Jaya pada hari Jumat, 30 Agustus 2024 sekitar jam 12:00 siang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan pasukan OPM melakukan serangan ke aparat TNI/Polri yang sedang bertugas. "Pasukan TPNPB dibawa pimpinan komandan Batalyon Kinogo, Mayor Keny Tipagau bersama pasukannya telah melakukan penyerangan," ujar dia, Ahad, 1 September 2024. Ia mengklaim terjadi baku selama 15 menit. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, serangan dilakukan dari OPM  dari arah Bandara Pogapa Airport, Papua. Dia menegaskan, OPM siap menembak pesawat sipil yang akan mendarat untuk menurunkan pasukan militer di bandara tersebut. Selain itu OPM juga akan melakukan upaya-upaya untuk membatalkan pemilihan kepala daerah atau Pilkada Intan Jaya.

Sebagaimana diketahui, Indonesia akan melakukan pemilihan kepala daerah secara serentak pada  27 November 2024. Melalui keterangan resminya, Sebby juga menegaskan, agar masyarakat sipil yang ada di wilayah konflik untuk tidak melakukan aktivitas sementara.

Ia juga mendesak negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) yakni: Fiji, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu serta Front Pembebasan Nasional Kanak dan Sosialis dari Kaledonia Baru untuk  segera melakukan investigasi pelanggaran HAM di West Papua.

Tempo telah berupaya mengkonfirmasi serangan tersebut kepada Kepala Penerangan Kodam atau Kapendam Cendrawasih XVII Letkol Inf Candra Kurniawan menyebut situasi di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, namun ia belum memberikan respon.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus