Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Sidang Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo, Saksi Ahli Bambang Hero Ungkap Temuan Menara BTS Fiktif

Salam sidang korupsi BTS, saksi ahli sebut menara BTS Kominfo dipasang di wilayah jauh dari pemukiman, ada yang berada di tengah hutan.

28 Juni 2024 | 02.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemeriksaan saksi ahli dalam sidang perkara korupsi BTS 4G di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juni 2024. TEMPO/Afron Mandala Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bambang Hero Saharjo, saksi ahli dalam sidang perkara korupsi BTS (Base Transceiver Station) 4G dan infrastuktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 di Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo, mengungkap temuan BTS fiktif di Papua. Menara BTS dilaporkan sudah beroperasi tetapi ternyata tidak ada atau fiktif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"BTS dilaporkan sudah on air ternyata setelah dicek satelit kosong tidak ada apa-apa," kata Bambang Hero saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Guru Besar Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menuturkan telah mengecek BTS dengan menggunakan satelit pada titik koordinat yang tepat. Temuan BTS 4G fiktif itu sebagian berada di Papua. Dia mengatakan, banyak kesalahan BAKTI Kominfo dalam penyediaan menara BTS 4G, sehingga apa yang harusnya bisa bermanfaat untuk masyarakat, justru sebaliknya.

Pemasangan menara BTS 4G semestinya dilaksanakan di lokasi yang belum terdapat BTS, agar masyarakat sekitar bisa mengakses internet. Namun Bambang menemuka ada beberapa menara yang terpasang di tempat yang sudah ada BTS milik Telkomsel.

"Masyarakat mengeluh, biasanya sinyal kuat jadi lemah," kata Bambang.

Setelah menara BTS 4G Bakti Kominfo terpasang, masyarakat sekitar yang biasanya terkoneksi dengan BTS milik Telkomsel beralih ke BTS baru, tapi memiliki kecepatan lebih rendah.

Pemasangan BTS yang tepat, kata Bambang Hero, seharusnya di wilayah yang belum terjangkau sinyal dan banyak masyarakat. Akan tetapi BTS 4G Kpminfo justru dipasang di wilayah jauh dari pemukiman, ada yang berada di tengah hutan tidak berpenghuni sehingga pemasangannya percuma.

Dari 1.112 BTS yang dikerjakan, ada 154 menara yang belum selesai dibangun. Pada data observasi di lapangan, keterangan saksi menyebutkan 110 menara belum selesai terbangun dan 44 lagi sama sekali tidak ada pengerjaan di lapangan, baik lahan yang sudah dibuka maupun penampakan material atau bangunan yang sudah berdiri, sesuai pantauan dari satelit. Dari 1.112 menara, hanya 958 BTS yang terbangun.

Bambang Hero Saharjo ditugaskan oleh penyidik Kejaksaan Agung, bersama dengan peneliti ahli Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), untuk memantau BTS 4G yang sudah dikerjakan oleh BAKTI Kominfo.

Dalam sidang korupsi BTS Bakti Kominfo ini, dihadirkan juga dua saksi ahli lain yaitu, Siswo Sujanto, ahli keuangan negara (mantan Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan) dan Dedy Nurmawan, auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Para terdakwa korupsi pengadaan BTS 4G dalam sidang ini ialah eks Kepala Divisi Lastmile and Backhaul Bakti Kominfo Muhammad Feriandi Mirza, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bakti Kominfo Elvano Hatorangan dan  Tenaga Ahli Kominfo Walbertus Natalius Wisang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus