Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengungkap sistem pembagian hasil yang dilakukan robot trading Fahrenheit hingga menyebabkan ratusan korban mengalami kerugian.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya telah menetapkan empat orang tersangka pelaku penipuan investasi robot trading Fahrenheit.
Empat tersangka tersebut adalah D, ILJ dan MF yang berperan sebagai admin situs web Fahrenheit dan DBC yang jadi admin media sosial Fahrenheit.
Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis menyampaikan bahwa para pelaku memberlakukan sistem deposit.
"Jadi ini yang diiming-imingkan oleh dia, mengajak masyarakat, ayo tempatkan lebih banyak, keuntungannya akan lebih banyak didapat oleh member," kata Auliansyah saat konferensi pers pada Selasa 22 Maret 2022.
Auliansyah memaparkan apabila seseorang mendepositkan uang miliknya ke trading Fahrenheit sebesar 500 US dolar, maka sistem keuntungan akan dibagi 2 dengan perusahaan.
"Maka perhitungannya 50 persen keuntungannya dibrrikan kepada member kemudian 50 persen itu untuk robot, jadi untuk perusahaan ini lah yang memiliki robot," bebernya.
Sementara, jika para member mendepostikan uang sejumlah 1000 US Dollar, maka keuntungan akan diberikan sebesar 60 persen sementara sisanya diberikan kepada pihak Fahrenheit.
"Kemudian kalau ditempatkan 5000 USD itu 70 persen untuk member sisanya untuk perusahaan. Kalau menempatkan 10.000 USD, 75 persen untuk member sisanya untuk perusahaan," ungkap Auliansyah.
"Kalau menempatkan 50.000 USD, 80 persen untuk member sisanya untuk perusahaan," sambungnya.
Hal tersebut yang membuat korban banyak yang rela menginvestasikan lebih banyak uangnya demi mendapat keuntungan yang lebih besar.
"Sehingga kita tergerak untuk menempatkan dana kita semakin banyak dengan keuntungan yang cukup luar biasa," tutup Auliansyah.
Hingga kini, sudah diterima kurang lebih 100 pengaduan dari masyarakat yang merugi akibat investasi robot trading Fahrenheit. Meski belum diketahui pasti total kerugian yang mereka alami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini