Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suasana di kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) tampak adem ayem di tengah kasus dugaan korupsi yang menyandung Menteri Desa Abdul Halim Iskandar. Sejumlah pegawai di lingkungan kementerian mengklaim, aktivitas perkantoran pada hari ini Rabu, 11 September 2024 tetap berjalan sebagaimana hari-hari sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tepat di depan Gedung Utama Kantor Kemendes PDTT, empat orang sekuriti berjaga di depan pintu masuk. Satu orang laki-laki dan tiga lainnya perempuan. Mereka bekerja seperti sekuriti pada umumnya, memastikan pengamanan di lingkungan gedung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Begitu melangkah masuk, tampak dua orang pegawai resepsionis di sisi kanan yang berjaga mencatat tamu yang keluar-masuk. Risna merupakan salah satu pegawai resepsionis yang bertugas hari ini.
Dia menyebut, tak ada yang berubah aktivitas kerja di Kemendes pagi ini. Mereka tetap menerima dan merekam data para tamu yang berkunjung. "Biasa aja, kayak hari kerja biasa," katanya saat ditemui Tempo pada Rabu.
Dia mengatakan, belum tahu ihwal dugaan korupsi atasannya yang tengah diusut KPK tersebut. "Belum tahu, ini saya juga baru tahu," katanya.
Di samping itu, Penanggung Jawab Sentra Layanan Informasi Masyarakat (Selaras) Kemendes, Ketut Wahyu, juga menyebut tak ada yang berubah dalam aktivitas pekerjaan di kantornya. "Saya masih ngantor, teman-teman masih ngantor, karena ini memang hari kerja," katanya kepada Tempo.
Berbicara soal kasus, dia mengaku telah membaca berita yang beredar. Namun, dia tak tahu kebenarannya. "Sebenarnya, saya pribadi gak tahu (kebenaran kasus), walaupun beritanya sudah banyak di mana-mana. Tapi apakah benar atau tidaknya, saya tidak tahu."
Abdul Halim berkantor di lantai dua gedung utama. Namun, hari ini dia tak berada di kantor yang beralamat di Jalan TMP Kalibata nomor 17, Pancoran, Jakarta Selatan itu. Dia sedang berada di Malang, Jawa Timur untuk peresmian izin operasional Bumdes PT LKM Artha Desa.
Perjalanan Abdul Halim didampingi oleh Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes, Ivanovich Agusta. Ivanovich mengatakan, atasannya itu masih berkantor kemarin pagi. "Kemarin pagi, lalu siang ke Surabaya," katanya kepada Tempo melalui aplikasi perpesanan pada Rabu.
Wakil Komandan Sekuriti Kantor Kemendes Nasrul Fadilah juga membenarkan ketidakhadiran Abdul Halim di kantor hari ini. Biasanya, para sekuriti akan dapat informasi dan perintah pengamanan jika menteri menuju kantor.
"Kadang 'on the way Kalibata', atau 'sudah sampai Pancoran.' Pokoknya kita tahu kalau bapak udah mendekat ke kantor tuh," katanya saat ditemui Tempo.
Nasrul mengaku sama sekali belum mengetahui isu dugaan korupsi oleh Abdul Halim. Sepengamatan dia, aktivitas di lingkungan kementerian masih seperti biasanya, seperti hari-hari sebelumnya. "Normal aja. Malah baru dengar geledah-geledah itu."
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas Abdul Hamid di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan pada 6 September 2024 dan menyita sejumlah uang tunai. Penggeledahan tersebut disebut terkait dengan dugaan korupsi pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat dari APBD Provinsi Jawa Timur periode 2019-2022.
Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, membenarkan kabar itu. "Ya, benar. Satu rumah dinas penyelenggara negara berinisial AHI," kata dia pada Selasa, 10 September 2024.
Jihan Ristiyanti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.