Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Terduga pelaku peledakan bom Pasuruan, Jawa Timur, Ahmad Abdul Robbani alias Abu Ali aktif mengikuti pengajian bersama mantan narapidana teroris. "A ini aktif berkomunikasi dengan mantan napi terorisme melalui pengajian itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abu mengikuti pengajian dengan mantan napi terorisme lainnya sebebasnya dari Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Cipinang. Ia dipenjara karena perkara bom sepeda pada 2010.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iqbal menilai perlu adanya soft approaching untuk menanggulangi penyebaran paham radikalisme dan terorisme yang menggunakan forum pengajian. "Perlu kerja sama dengan pemerintah setempat, tokoh agama, dan yang lainnya," kata Iqbal. Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tak perlu takut untuk merangkul mantan napi terorisme.
Menurut Iqbal, para mantan napi terorisme harus didekati untuk diajari ajaran yang benar dan sesuai dengan akidah. "Kita harus mikir juga mereka mungkin terduga pelaku, tetapi mereka juga korban oleh ajaran yang tidak sesuai akidah."
Terduga A kabur setelah terdengar tiga kali ledakan dari rumah kontrakannya di Kelurahan Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis siang, 5 Juli 2018. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan ledakan itu terjadi pukul 11.30.
Baca:
Ledakan Bom di Pasuruan, Pelaku Serang ...
Kesaksian Warga yang Diancam Pelaku Ledakan Bom di Pasuruan ...
Frans menjelaskan berdasarkan keterangan saksi ledakan bom di Pasuruan pertama terjadi dari dalam rumah kontrakan Abu Ali dan DR. Saat ledakan pertama, saksi datang dan mengecek ke dalam rumah kontrakan itu. Saksi mencium bau mesiu.
Abu Ali sempat menyerang Kepala Kepolisian Sektor Bangil, Pasuruan M. Iskak. Beruntung, Kapolsek Iskak bisa menyelamatkan diri.
Polisi mengejar pelaku bom Pasuruan yang kabur membawa tas ransel mengendarai sepeda motor. Pelaku meninggalkan anak yang terluka dan istri. Anak itu dirawat di Rumah Sakit Daerah Bangil, Pasuruan. Sedangkan istrinya diperiksa polisi untuk membongkar sindikat jaringan pemilik bom.