Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BAGI pakar telematika Roy Suryo, suara tidak hanya bisa didengar, tapi juga bisa dibaca, dianalisis. Inilah yang dilakukannya saat menguji keaslian suara Tomy Winata dalam rekaman hasil wawancara wartawan TEMPO.
Caranya? Dengan membandingkan suara dalam rekaman itu dengan suara Tomy pada kesempatan lain. Untuk keperluan ini, Roy mengambil suara Tomy Winata dalam rapat dengar pendapat di Gedung MPR/DPR beberapa waktu silam sebagai sampel. Suara yang disimpan dalam keping cakram ini lalu dilihat keselarasannya dengan gerak mulut Tomy dalam gambar. Ini untuk membuktikan apakah ada proses dubbing (penimpaan suara).
Setelah sampel itu terbukti asli, Roy membandingkannya lagi dengan sampel lainnya, suara Tomy saat di persidangan kasus TEMPO yang direkam lewat video. Kedua suara itu ternyata identik dan berasal dari Tomy. Menurut dosen Universitas Gadjah Mada tersebut, suara punya dua unsur utama, yaitu frekuensi dan amplitudo atau panjang gelombang yang khas. Namun kali ini Roy juga menganalisis resonansi, beat, dan kedalamannya.
Terakhir, dia membandingkan sampel itu dengan rekaman hasil wawancara wartawan TEMPO dengan Tomy Winata. Melalui audio spectrum analyzer (perangkat analisis spektrum suara), Roy mencocokkan lebih dari 20 kata yang sama dari ketiga rekaman itu. Kata itu antara lain "kami", "jelas", "saya", "ya", dan "sampai" yang diucapkan Tomy Winata. Setiap kata ini terdiri atas beberapa frasa. Sebuah frasa akan menampilkan 15 gambar yang masing-masing berisi informasi tentang frekuensi, resonansi, amplitudo, beat, dan kedalamannya.
Nah, frasa-frasa dari dua sampel dibandingkan dengan frasa dari rekaman wawancara wartawan TEMPO dengan Tomy. Hasilnya, audio spectrum analyzer mengenali bahwa suara di ketiga rekaman tersebut identik.
Agung Rulianto, Edy Can
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo