Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hukum

Top 3 Hukum: Tiga Nama Besar Operator Judi di Indonesia yang Diungkap Alvin Lim, Harta Kekayaan Mertua Jelita Jeje

Pemilik Kompong Dewa bukanlah sosok asing dalam dunia judi online di Indonesia.

25 Agustus 2024 | 06.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler kanal hukum pada Minggu pagi ini dimulai dari advokat Alvin Lim sebut ada tiga nama besar operator judi di Indonesia. Satu di antaranya adalah pemilik Kompong Dewa Casino and Resort di Sihanoukville di Kamboja.

Berita terpopuler berikutnya adalah soal harta kekayaan Staf Ahli Jaksa Agung, Asri Agung Putra, yang tengah disorot usai cuitan menantunya Jelita Jeje yang menyebut pejabat negara kerap dapat fasilitas dari pengusaha. Cuitan itu juga merujuk kepada Asri yang disebut-sebut sering menerima fasilitas mewah dari pengusaha secara cuma-cuma.

Berita terpopuler ketiga adalah ICW meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selidiki adanya dugaan pejabat Kejaksaan Agung, Asri Agung Putra menerima gratifikasi. Penerimaan itu diungkapkan oleh menantu Asri, Jelita Jeje.

Berikut 3 berita terpopuler kanal hukum pada Minggu, 25 Agustus 2024:  

1. Alvin Lim Ungkap 3 Nama Besar Operator Judi di Indonesia, Siapa Saja Mereka?

Advokat Alvin Lim, pendiri sekaligus ketua LQ Indonesia Law Firm, menyoroti dunia perjudian di Indonesia dengan mengungkapkan tiga nama besar yang dianggap menjadi aktor utama di balik bisnis haram ini. Dalam wawancara eksklusif dengan Tempo, Alvin menyebutkan bahwa tiga nama tersebut adalah Putra, Yoga, dan pemilik Kompong Dewa. "Putra, Yoga, sama pemilik Kompong Dewa itu tiga besar. Paling besar pemilik Kompong Dewa," kata Alvin Lim saat ditemui di Jakarta Barat pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski tak mau menyebut nama, pemilik Kompong Dewa bukanlah sosok asing dalam dunia judi online di Indonesia. Sebelumnya, laporan investigasi Tempo telah mengungkap keterlibatan JHL Group atau Jerry Hermawan Lo dalam jaringan judi online berskala besar yang beroperasi secara internasional. JHL disebut memiliki lapak judi mewah bernama Kompong Dewa Casino and Resort di Sihanoukville di Kamboja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam laporan tersebut, JHL diduga menjadi otak di balik sejumlah situs judi online yang berhasil meraup miliaran rupiah setiap harinya. Situs-situs ini tidak hanya menargetkan pemain dari Indonesia, tetapi juga dari negara-negara tetangga.

Laporan Tempo juga mencatat bahwa JHL menjalankan operasinya dengan cara yang sangat canggih dan terorganisir. Mereka dikabarkan memanfaatkan jaringan teknologi canggih serta perlindungan hukum dari sejumlah pihak untuk menghindari jerat hukum. Bahkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa JHL memiliki koneksi yang kuat dengan sejumlah pihak di dalam aparat penegak hukum, sehingga membuat operasinya sulit diberantas.

Selain pemilik Kompong Dewa, Alvin Lim juga menyoroti nama Putra dan Yoga sebagai operator besar dalam bisnis judi. Meskipun informasi detail mengenai Putra dan Yoga belum banyak terungkap di publik, Alvin mengindikasikan bahwa mereka memiliki peran yang tak kalah penting dalam mengendalikan jaringan perjudian. "Dua sama tiganya kalau aliran uang, saya tidak tahu pasti. Cuma antara Yoga sama Putra itu atas bawah lah dia," ungkap Alvin, menekankan adanya persaingan antara kedua nama ini.

Alvin Lim juga menyatakan bahwa aliran dana dari bisnis judi yang dioperasikan ketiga nama ini sangat besar, meski ia tidak mengetahui angka pastinya. Menyoal judi, baik online maupun konvensional ini, Alvin Lim menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat dan tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk menghentikan praktik-praktik ilegal ini. "Polisi sudah tau, tinggal tindakan tegas yang diperlukan," ujarnya.

Advokat ini berharap penegak hukum dapat bergerak cepat untuk menindak para operator yang telah merugikan masyarakat dan negara. Sebab, dia merasa selama ini pemerintah belum serius menanggapi masa judi online yang belakangan ini makin marak beredar.

Selanjutnya harta kekayaan Asri Agung Putra, mertua Jelita Jeje yang disebut sering dapat fasilitas dari pengusaha...

 

2. Segini Harta Kekayaan Asri Agung Putra, Mertua Jelita Jeje yang Disebut Sering Dapat Fasilitas dari Pengusaha

Staf Ahli Jaksa Agung, Asri Agung Putra tengah disorot usai cuitan menantunya Jelita Jeje yang menyebut pejabat negara kerap dapat fasilitas dari pengusaha. Cuitan itu juga merujuk kepada Asri yang disebut-sebut sering menerima fasilitas mewah dari pengusaha secara cuma-cuma.

Asri Agung Putra merupakan pejabat eselon I di Kejaksaan Agung, sebelum menjadi Staf Ahli Jaksa Agung. Ia sempat menjabat sebagai Plh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) dan Sekretaris Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan (Jamwas). Ia juga tercatat pernah menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Sebagai penyelenggara negara, Asri memiliki kewajiban melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Dilansir melalui laman e-LHKPN, Asri rutin melaporkan harta kekayaannya sejak 2019 hingga laporan terakhir 2023. Saat ini Asri memiliki harta kekayaan mencapai Rp 3.403.008.378 atau Rp 3,40 miliar.

Dalam LHKPN Asri tercatat memiliki tanah dan bangunan seluas 200 m2/175 m2 di Kota Bandar Lampung senilai Rp 600 juta, tanah seluas 363 m2 di Kota Bandar Lampung senilai Rp 325 juta, tanah seluas 9830 m2 di Lampung Tengah senilai Rp 150 juta, tanah seluas 399 m2 di Lampung Selatan senilai Rp 55 juta, tanah seluas 4560 m2 di Lampung Selatan senilai Rp 450 juta, tanah seluas 180 m2 di Kota Tangerang senilai Rp 1,2 miliar, tanah seluas 6190 m2 di Bintan senilai Rp 65 juta, dan tanah seluas 10000 m2 di Bintan senilai Rp 75 juta.

Asri juga melaporkan memiliki mobil Toyota sedan tahun 2003 senilai Rp 100 juta, motor Kawasaki EX250L/Ninja 250 tahun 2016 senilai Rp 24 juta, dan mobil Honda Civic FB2 tahun 2015 senilai Rp 150 juta. Harta bergerak lainnya senilai Rp 62,9 juta, kas dan setara kas Rp 146,1 juta. Asri tercatat tidak memiliki hutang.

Nama Asri muncul setelah postingan menantunya Jelita Jeje viral di media sosial. Jelita Jeje yang merupakan istri dari Farid Irfan Siddik mengungkapkan di media sosial bahwa dirinya bersama keluarganya kalau ke luar negeri tak jarang dibiayai pengusaha. Mulai dari jet pribadi hingga fasilitas kerap ditawarkan pengusaha secara cuma-cuma hanya karena mertuanya merupakan pejabat negara.

Pernyataan itu bermula ketika Jelita yang menanggapi ramainya hujatan yang ditujukkan kepada menantu Presiden Jokowi, Erina Gudono yang pamer menaiki pesawat jet pribadi ke Amerika Serikat. Hujatan itu mengarah pada berasal darimanakah anggaran itu. 

Jelita pun lantas menceritakan pengalaman keluarganya yang kerap difasilitasi oleh para pengusaha ketika bepergian ke luar negeri.

"Gue jg jd bnyk tau dari mertua gue, kita kl kluar negeri itu d cover sm pengusaha2 yg emang ngasih fasilitas tanpa diminta, disuruh milih mau nginep di mana, naik pesawat apa, gak pernah pusing, apalagi sekelas presiden,” ujarnya saat mengirimkan pesan melalui DM dari akun Instagram @jelitajee yang diviralkan oleh akun X, @anibutnotaniani.

Lebih lanjut, Jelita pun meyakini bahwa sekelas keluarga presiden tentunya mendapatkan banyak tawaran fasilitas dari pengusaha-pengusaha. “Pada rebutan tu orang-orang mau fasilitasi jadi itu bukan pakai duit negara apalagi dibilang bukan urusan kepresidenan.

"Emang yang bisa naik jet pribadi presiden pas tugas doang? Nggak loh.. Banyak banget pengusaha-pengusaha yang sudah punya jet pribadi, disewain juga banyak. Apalagi buat anak mantu presiden banyak yang nyodorin pasti (ini pengalaman pribadi) bukan katanya tapi memang faktanya begitu kalau udah di lingkup pejabat tinggi," tuturnya.

Selanjutnya ICW minta KPK selidiki pejabat Kejagung atas dugaan gratifikasi yang diungkap menantunya ketika bela Erina Gudono...

3. ICW Minta KPK Selidiki Pejabat Kejagung Asri Agung soal Dugaan Gratifikasi, yang Diungkap Menantunya saat Bela Erina Gudono

Indonesia Corruption Watch atau ICW meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selidiki adanya dugaan pejabat Kejaksaan Agung, Asri Agung Putra menerima gratifikasi. Penerimaan itu diungkapkan oleh menantu Asri, Jelita Jeje. Peneliti ICW Kurnia Ramdhana mengatakan, KPK sebagai aparat penegak hukum yang berwenang menyelidiki adanya dugaaan gratifikasi harus begerak.

Sebab, sudah ada petunjuk yang mengarah adanya dugaan penyelenggara negara menerima hadiah tersebut. “Itu petunjuk untuk mendalami apakah benar informasi itu,” kata Kurnia dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 24 Agustus 2024.

Menurut Kurnia, pernyataan itu merupakan petunjuk dan dengan mudah didalami oleh aparat penegak hukum dalam hal ini KPK. “Tidak sulit penegak hukum memverifikasi tinggal cek saja tanggal berapa dia berangkat, setelah itu cek siapa pemberinya,” kata Kurnia.

Kurnia mengatakan setiap penyelenggara negara terikat dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur, dalam setiap tindakannya dilarang menerima pemberian dalam bentuk apa pun. “Kalau merujuk pada UU Tipikor khusunya dalam pasal 12B penyelenggara negara dilarang menerima pemberian apapun dari pihak manapun,” kata Kurnia.

Jelita Jeje yang merupakan istri dari Kepala BP Bintan Farid Irfan Siddik mengungkapkan di media sosial bahwa dirinya bersama keluarganya kalau ke luar negeri tak jarang dibiayai pengusaha. Mulai dari jet pribadi hingga fasilitas kerap ditawarkan pengusaha secara cuma-cuma hanya karena mertuanya merupakan penyelenggara negara.

ernyataan itu bermula ketika Jelita yang menanggapi ramainya hujatan yang ditujukkan kepada menantu Presiden Jokowi, Erina Gudono yang pamer menaiki pesawat jet pribadi ke Amerika Serikat. Hujatan itu mengarah pada berasal darimanakah anggaran itu. 

Jelita lantas menceritakan pengalaman keluarganya yang kerap difasilitasi oleh para pengusaha ketika bepergian ke luar negeri. "Gue jg jd bnyk tau dari mertua gue, kita kl kluar negeri itu d cover sm pengusaha2 yg emang ngasih fasilitas tanpa diminta, disuruh milih mau nginep di mana, naik pesawat apa, gak pernah pusing, apalagi sekelas presiden” ujarnya saat mengirimkan pesan melalui DM dari akun Instagram @jelitajee yang diviralkan oleh akun X, @anibutnotaniani.

Jelita pun meyakini bahwa sekelas keluarga presiden tentunya mendapatkan banyak tawaran fasilitas dari pengusaha-pengusaha. “Pada rebutan tu orang-orang mau fasilitasi jadi itu bukan pakai duit negara apalagi dibilang bukan urusan kepresidenan," kata Jelita di media sosialnya. 

"Emang yang bisa naik jet pribadi presiden pas tugas doang? Nggak loh.. Banyak banget pengusaha-pengusaha yang sudah punya jet pribadi, disewain juga banyak. Apalagi buat anak mantu presiden banyak yang nyodorin pasti (ini pengalaman pribadi) bukan katanya tapi memang faktanya begitu kalau udah di lingkup pejabat tinggi," tuturnya.

Jelita merupakan menanti Asri Agung Putra. Saat ini Asri menjabat sebagai Staf Ahli Jaksa Agung, sebelumnya ia pernah menjadi Sekretaris Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan, selain itu juga pernah menjadi Plh Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Umum.

Pilihan Editor: KPU dan DPR Rapat Konsinyering PKPU di Hotel Ayana Malam Hari, GMNI Gelar Aksi



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus