Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di seberang Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua lelaki terlihat berdiri di sebuah mobil silver Gran Max. Pintu kiri bagian tengah kendaraan roda empat itu dibiarkan terbuka. Satu pintu belakang juga dibuka lebar. Seorang pria langsung menunjuk tangan kepada setiap orang yang melintas di dekat situ.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ciawi... Ciawi... Ciawi," teriak seorang pria sambil berdiri di dekat mobil berpelat hitam yang parkir di Jalan Perindustrian, Makasar, Jakarta Timur, Senin, 15 April 2024.
Kepada Tempo, lelaki beruban itu menyebut namanya Alex. Dia seperti kernet. Tugasnya berdiri di dekat mobil dan menawarkan calon penumpang yang lalu lalang di kawasan itu.
Kawasan ini terletak di seberang Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang berada di Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur. Area ini dikenal sebagai salah satu terminal bayangan di Jakarta Timur. Letaknya strategis karena dekat dengan akses masuk Tol Jagorawi.
Alex menawarkan penumpang tujuan Ciawi dengan besaran tarif Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu. Tarif ini sedikit lebih mahal karena momen Idul Fitri.
"Batasnya sampai 18 April. Kalau harga normal Rp 15 ribu," ujar seorang pria berambut ikal dengan tas kecil menyatu di badannya. Dia bertugas memanggil calon penumpang ke mobil yang punya giliran berangkat.
Saat Tempo mendatangi lokasi ini pada Senin sore, mobil Gran Max berkelir silver tersebut baru ditempati tiga penumpang: dua pria dan satu perempuan.
Sopir mobil ini mengaku bernama Bobi. Dia mengatakan, penumpang sekarang masih sepi karena masih libur lebaran. "Lihat aja sekarang kan, sepi," kata pria itu.
Penumpang yang Tempo temui hari ini disebut bukan pemudik. "Penumpang biasa," kata dia.
Tiga penumpang angkutan ini akan berangkat menuju Ciawi, Kota Bogor, Jawa Barat. Sekitar pukul 17.50, kendaraan itu sudah mendapatkan tambahan satu penumpang. Namun, mobil baru akan pegi jika sudah berisi sepuluh penumpang
Alex mengatakan, jarak tempuh menuju Ciawi bisa memakan waktu 30 menit. Namun, itu perkiraan sementara saat lalu lintas kendaraan tak macet.
Walau area ini disebut terminal bayangan, Bobi mengatakan tak pernah mendapat teguran polisi selama menjadi sopir travel gelap. Dia menuturkan tak ada razia dari petugas. "Enggak dimarahin (polisi). Biasalah," ucap dia.
Senada dengan Bobi, seorang pemilik warung menyatakan kawasan ini memang dijadikan terminal bayangan bagi mobil-mobil yang mencari penumpang arah Ciawi. Walau area ini merupakan terminal bayangan, kata dia, polisi tak pernah melakukan razia di sini.
"Di UKI ini, termasuk terminal bayangan," ujar perempuan itu. Dia menolak namanya cantumkan. "Kalau polisi datang mereka pergi."