Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Tunggangan Mewah Pak Bupati

Ahmad Hidayat Mus gandrung mengoleksi kuda dan mobil mahal. Tunggangan mewah itu, antara lain, tersebar di sejumlah kediamannya di Jakarta.

23 Juni 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Red Silanos mengentak-entakkan kakinya. Guratan urat tampak jelas di betisnya. Di sampingnya, Obey dengan penuh kasih berupaya menenangkannya. Sesekali dia mengelus tubuh Red Silanos yang kecokelatan. Setiap kali Obey mengelus pantatnya, Red terlihat menikmatinya. Ia tampak tenang. "Pakai tapal baru, untuk lomba Ahad besok," kata Obey kepada Tempo, Kamis pekan lalu.

Red Silanos salah satu kuda koleksi Bupati Kepulauan Sula, Maluku Utara, Ahmad Hidayat Mus yang ditempatkan di istal Pulomas. Hari itu ia mendapat sepatu baru. Pemasangan sepatu pada keempat kakinya itulah yang membuatnya gelisah. Setiap kali sepatu itu diketukkan, agar pas dan "mencengkeram" kakinya, setiap kali pula ia berupaya mengentakkan kakinya.

Dari puluhan kuda yang ada di istal tersebut, Red paling istimewa. Di kalangan para penggemar pacuan kuda, nama Red Silanos sudah termasyhur. Hampir dua tahun terakhir ini ia selalu merajai lomba pacuan kuda, termasuk yang digelar di lapangan pacuan kuda Pulomas. Ahad lalu, misalnya, hewan blasteran kuda Australia dan kuda lokal ini tampil dalam Kejuaraan Pacuan Kuda Seri I di Pulomas. Red membawa "bendera" Maluku Utara.

Hidayat tak hanya menurunkan Red. Delapan koleksinya yang lain ia terjunkan. Sebagian besar bertarung dalam kelas paling bergengsi, derby 2.000 meter. Kelas ini biasanya diikuti kuda berumur tiga-empat tahun.

Di kalangan penggemar pacuan kuda, Red Silanos, yang tingginya 153 sentimeter, dikenal dengan julukan Si Gopek. Ia dijuluki demikian lantaran Hidayat berani mengeluarkan duit Rp 500 juta untuk mendapatkan kuda itu. Keroyalan Hidayat mengeluarkan duit sebanyak itu tak urung menjadi pembicaraan para penggemar kuda. "Harga sebelumnya, untuk kuda bagus, paling mahal sekitar Rp 200 juta," ucap Ketua Umum Persatuan Olahraga Berkuda Se-Indonesia DKI Jakarta Alex Asmasoebrata.

Hidayat Mus juga memiliki beberapa kuda lain dengan harga fantastis. Misalnya Omega. Kuda ini dibarter dengan emas seberat satu kilogram. "Karena pemilik sebelumnya enggak mau jual kalau tidak dibayar dengan sekilo emas," ujar Alex.

Sebenarnya Hidayat bisa disebut pemain baru dalam soal kuda. Kiprahnya itu ditandai dengan berdirinya Taliabo—klub kuda miliknya—pada 2011. Saat itu, Hidayat langsung menggebrak "dunia perkudaan" dengan membeli si Red Silanos. Lalu pria 44 tahun ini terus menambah koleksi kudanya dengan cepat. Ia memburu kuda-kuda yang diincarnya dengan berani membayar tinggi di atas harga pasar. "Sejak itu, harga pasar kuda jadi rusak," kata Alex. Kuda-kuda milik Hidayat ini berada di sejumlah istal di berbagai tempat, antara lain Surabaya, Bandung, dan di tanah kelahirannya, Maluku.

Hidayat jelas merogoh kocek tak sedikit untuk perawatan kuda-kudanya. Menurut Alex, biaya merawat seekor kuda Rp 5-8 juta per bulan. Jika ikut lomba, biaya pendaftarannya Rp 7,5-10 juta. "Kalau menang dan hadiahnya hanya sekitar Rp 125 juta, tentu tidak nutup untuk biaya perawatan," ucap Alex.

Selain senang mengoleksi kuda, Hidayat gandrung mengumpulkan mobil mewah. Maret lalu, misalnya, saat menghadiri lomba pacuan kuda di Pulomas, ayah empat anak ini terlihat mengendarai sebuah Lexus 470 berpelat B-206-AHM. Di kediamannya di daerah Radio Dalam, Jakarta Selatan, seperti yang dilihat Tempo, terlihat sebuah Audi Q7 dan Toyota Alphard. Semuanya berwarna putih. Di kediamannya yang lain, di kawasan Menteng, terlihat tiga mobil: Toyota Alphard, Toyota Harrier, dan Nissan Juke. Rumah ini didiami istri kedua Hidayat, Adolphin.

Berdasarkan laporan harta kekayaannya pada 2010 yang diberikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, koleksi mobil Hidayat Mus bahkan lebih banyak lagi. Hidayat mengaku memiliki dua Hummer, dua Harrier, dua Alphard, satu sedan Mercedes-Benz, satu BMW, dan satu Range Rover.

Itu di Jakarta. Di Maluku Utara, gaya hidup Hidayat Mus juga tak kalah mewah. Dia memiliki sebuah rumah megah di ibu kota provinsi, Ternate. Di sini ia biasa menggunakan Toyota Camry jika ke sana-kemari. Dia juga memiliki dua speedboat, yang tertambat tak jauh dari rumahnya. Speedboat tersebut dihiasi gambar wajahnya dan simbol Partai Golkar.

Dicegat Tempo di beberapa acara, Hidayat menolak berbicara banyak soal kasus dan kekayaannya. Hanya, dalam beberapa kesempatan, dia menegaskan tak melakukan korupsi seperti dituduhkan orang. "Tuduhan itu hanya upaya untuk menjatuhkan karier saya dari dunia politik," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Maluku Utara itu.

Febriyan, Fardhani R. (Jakarta), Budhy Nughrianto (Ternate)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus