Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

23 Juni 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERDAGANGAN
Impor Kakao Melonjak

Kebutuhan bahan baku kakao tahun ini melonjak seiring dengan pertumbuhan industri pengolahannya. "Potensi impornya bisa mencapai 40 ribu ton," kata Sekretaris Eksekutif Asosiasi Kakao Indonesia Firman Bakri Anom ketika dihubungi pada Kamis pekan lalu.

Tahun lalu impor kakao hanya sekitar 23 ribu ton. Ia mengatakan industri dan investasi saat ini memang meningkat. Tapi produksi bahan baku lokal terus menurun selama beberapa tahun terakhir. Penyebabnya: tanaman sudah tua, hama penyakit, dan kondisi cuaca yang tidak menentu.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan bea keluar atas ekspor biji kakao telah mendorong perkembangan industri hilir Indonesia. Peraturan itu berlaku sejak 1 April 2010. "Telah berdiri enam pabrik pengolahan baru di Batam dengan kapasitas total 430 ribu ton per tahun," katanya dua pekan lalu.

PEMILIHAN ANGGOTA BPK
Uji Kepatutan Diduga Hanya Formalitas

Seleksi anggota Badan Pemeriksa Keuangan pada Rabu pekan lalu sepi penguji. Dari 54 anggota Komisi Keuangan, ternyata yang hadir tidak lebih dari 10 orang. Koordinator Divisi Monitoring dan Analisa Anggaran Indonesia Corruption Watch Firdaus Ilyas mengatakan kondisi itu mengindikasikan sudah ada nama kandidat yang dijagokan Dewan. "Proses seleksi hanya formalitas, basa-basi," katanya.

Kejanggalan lain, tidak semua kandidat mengetahui bidang auditnya jika terpilih menggantikan Taufiequrachman Ruki, yang pensiun pada Mei lalu. "Saya tidak tahu," kata Rustam Efendy, salah satu calon anggota BPK yang mengikuti uji kelayakan. Jupri Bandang, peserta lain, juga tidak bisa menjelaskan tugas yang bakal ia emban jika terpilih. "Saya dengar Pak Ruki menangani sektor keuangan. Kira-kira begitu," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi Andi Timo mengatakan sudah mengantongi beberapa nama yang dianggap terbaik. "Tidak lebih dari lima orang," katanya. Politikus Demokrat itu membenarkan sudah ada arahan dari fraksinya. Komisi akan memilih satu nama dari 22 kandidat untuk menggantikan posisi Ruki.

Beberapa nama santer mendapat dukungan politik yang kuat. Satu di antaranya mantan Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara Muchayat, yang disokong Demokrat. Nama Muchayat dikaitkan dengan kasus korupsi Hambalang karena anaknya, Munadi Herlambang, menjadi komisaris di PT Dutasari Citra Laras, yang menjadi subkontraktor proyek tersebut.

KORPORASI
Pemerintah Dukung Penjualan TelkomVision

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mendukung penjualan saham PT Indonusa Telemedia (TelkomVision), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. "Penjualan itu sudah melalui tender," katanya pekan lalu.

Ia membantah rumor bahwa ada pengaturan tender supaya CT Corporation yang mendapat saham TelkomVision. Sebab, perusahaan penyiaran lain, seperti dari grup SCTV, juga diundang mengikuti tender. "Tapi ia kalah," ujarnya. Adapun MNC Group tidak diundang karena sudah memiliki bisnis televisi berbayar.

Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengatakan nilai akuisisi ini mencapai di atas Rp 1 triliun. Proses membuat perjanjian jual-beli bersyarat sedang dilakukan. "Jadi semua masih bisa berubah. Pada akhir Juni nanti finalnya," kata Arief. Toh, Wakil Ketua Komisi BUMN di DPR, Erik Satrya Wardhana, curiga penjualan itu hanya menguntungkan kepentingan segelintir orang. "Jangan-jangan hanya untuk bancakan," ujarnya.

INDUSTRI
Belanja Iklan Televisi Naik

Sepanjang 2012, belanja iklan nasional dikuasai oleh industri pertelevisian, yakni sebesar 70 persen. "Trennya terus naik," kata Direktur Utama Kompas Gramedia Agung Adiprasetya, Kamis dua pekan lalu. Iklan di media cetak tetap tumbuh, tapi nilainya kecil.

Tingginya belanja iklan ini, ucap Agung, memungkinkan media memberi sumbangan pajak untuk negara dalam jumlah sangat besar. Laba belanja iklan juga membuat industri media berekspansi. Saat ini di Indonesia terdapat 165 stasiun televisi, 170 koran, 154 radio, dan 185 majalah.

Ia berharap tumbuhnya media di era kebebasan pers menjadi jalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Media bisa menjadi sarana untuk menyerap tenaga kerja. "Ada sekitar 70 ribu tenaga kerja yang bekerja di bidang media. Bila dihitung dengan tenaga nonredaksi sampai agen, bisa mencapai satu juta orang," katanya.

ASURANSI
OJK Beri Waktu Dua Bulan untuk Bumi Asih

Otoritas Jasa Keuangan memberi waktu dua bulan untuk PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya mencari tambahan modal. Bila dalam masa itu Bumi Asih tidak berhasil melaksanakannya, bakal ada tindakan serius kepada perusahaan tersebut.

Khusus untuk hal ini, anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Industri Keuangan Non-Bank, Firdaus Djaelani, pernah mengatakan bakal mencabut izin usaha Bumi Asih jika tidak juga mendapat investor baru. "Kalau tak bisa menyelesaikan, ini harus kita akhiri," katanya Senin pekan lalu.

Sebelumnya, perusahaan yang berdiri pada 10 Juni 1967 ini sudah dimasukkan Direktorat Pengawasan Khusus OJK. Perusahaan masuk ke kategori pembekuan kegiatan usaha karena rasio risk-based capital (RBC) berada di titik negatif. Hal ini menyalahi ketentuan perusahaan asuransi sehat, yang harus memiliki RBC minimum 120 persen.

FINANSIAL
The Fed Hentikan Stimulus

Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserves (The Fed), akan menghentikan stimulus moneter pada 2014. Gubernur The Fed Ben Bernanke pada pertengahan pekan lalu mengatakan akan mengevaluasi kebijakan pelonggaran moneter seiring dengan membaiknya perekonomian di sana.

"Kami telah mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat di Amerika," kata Bernanke. "Apabila data-data ekonomi terus membaik sesuai dengan ekspektasi, bank sentral akan memperlambat stimulusnya."

Pernyataan Bernanke direspons negatif oleh pasar. Seperti diketahui, program The Fed untuk membeli obligasi senilai US$ 85 miliar per bulan sejak September 2012 telah mendorong arus likuiditas di pasar global.

Investor langsung beralih ke mata uang dolar Amerika sebagai aset teraman. Rupiah tembus level di atas Rp 10 ribu per dolar Amerika. Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan mata uang ialah dengan intervensi Bank Indonesia. "Rupiah akan melemah lebih dalam apabila tidak dijaga superketat oleh BI."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus