Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tindakan sadis Lukman Nurdin Hidayat, 37 tahun, yang melakukan pembunuhan terhadap istrinya, Ana Robinah, 27 tahun, dan dua anaknya, Syifa Syakilla (9) dan Carisa Humaira (3), ternyata dipicu uang arisan Rp 30 juta, yang habis dipakai belanja.
"Uang arisan Rp 30 juta itu sedianya untuk bayar utang tersangka Lukman," kata Kepala Kepolisian Sektor Panongan Ajun Komisaris Trisno Tahan Uji kepada Tempo, Ahad, 15 Oktober 2017.
Trisno belum bisa menjelaskan kepada siapa Lukman berutang. Namun, kata dia, uang Rp 30 juta itu selama ini dipegang istrinya. Menurut Trisno, beberapa kali Lukman menanyakan uang tersebut kepada istrinya, Ana Robinah, tapi tak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Hingga pada Jumat malam, 13 Oktober 2017, sepulang bekerja Lukman kembali menanyakan uang itu ke istrinya. Cekcok mulut pun terjadi. "Istrinya menjawab bahwa uang itu sudah habis digunakan untuk belanja," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang Ajun Komisaris Besar Sabilul Alif.
Mendengar jawaban istrinya itu, kata Alif, Lukman kalap, lalu memukul istrinya dengan besi dan menusuknya dengan pisau.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Tangerang Komisaris Wiwin Setiawan mengatakan, saat itu, Ana baru saja melepaskan mukena sehabis salat magrib. "Korban pertama, istrinya, ditusuk di bagian perut dan dada sebanyak enam titik," ucapnya.
Pasangan suami-istri itu, Wiwin melanjutkan, cekcok di ruang belakang rumah mereka di Perumahan Graha Sienna Blok M, Ciakar, Panongan, Kabupaten Tangerang. "Sempat cekcok mulut. Si suami memukul istri dengan besi, lalu menusuk-nusuk dengan pisau di dada," tuturnya.
Wiwin menuturkan, setelah melakukan pembunuhan terhadap istrinya, Lukman kemudian menusuk perut anak keduanya, Carisa Humaira. Lantas, Lukman yang masih kalap keluar ruangan memergoki anak sulungnya, Syifa Syakilla.
"Korban ketiga Syifa baru pulang salat dari musala. Pelaku memergoki anaknya yang mau keluar rumah lagi, lalu ditarik. Kepalanya dibenturkan ke tembok, dibawa ke kamar, lalu dibekap mulutnya dengan bantal, meninggal," katanya.
Usai melakukan pembunuhan terhadap keluarganya, Lukman mengendarai sepeda motor dengan baju berlumuran darah menuju Polsek Panongan, yang berjarak 2 kilometer dari rumahnya. Kini, Lukman telah dipindahkan ke tahanan Polres Tangerang.
JONIANSYAH HARDJONO | AYU CIPTA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini