Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Berita Tempo Plus

Vonis cinta di vila dara

Mayor irsan harahap divonis 10 tahun penjara dan dipecat dari abri. terbukti membunuh iksan, dosen uncen. gara-gara rebutan pacar bernama hasni.

30 Januari 1993 | 00.00 WIB

Vonis cinta di vila dara
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ASMARA segitiga mengorbankan nyawa di Irian Jaya. Yang tewas, Muhammad Iksan, 27 tahun, dosen Universitas Cenderawasih (Uncen). Yang hidup, Mayor Irsan Harahap, 37 tahun. Bermula dari hubungan Irsan yang terjalin lama dengan Hasni, 24 tahun. Hasni malah mengaku beberapa kali melakukan hubungan intim dengan Irsan. Tak aneh jika Irsan yang sudah mempunyai dua anak itu mengklaim Hasni sebagai kekasihnya. Ternyata Hasni juga merajut cinta dengan dosennya, Iksan. Bahkan di luar dua orang itu mahasiswi Uncen yang berparas cantik dan bertubuh sintal ini pernah mempunyai pacar yang sudah pindah ke Jakarta. Tapi yang terjadi Irsan versus Iksan. Misalnya, ketika bertandang ke pondokan Hasni di Villa Dara 1 Juli 1992 Irsan berjumpa dengan Iksan. Hasni memperkenalkan Iksan sebagai kakak sepupunya. Irsan mulai curiga. Apalagi suara Iksan mirip penelepon gelap yang pernah mengancamnya. Tanggal 9 Juli 1992, tatkala Irsan berkunjung lagi ke vila itu, ia memergoki Iksan asyik di kamar tidur Hasni. Kendati darahnya mendidih, Irsan memilih pergi. Di perjalanan ke markasnya, Irsan bersua dengan anak buahnya, Kopral Dua Gudel Sukamto. Lantas ia memerintahkan Gudel ikut dengannya. Alasannya, ada kekeliruan soal tunjangan khusus Gudel. Setelah Gudel ikut, bunyi perintah dari Irsan lain lagi. Ia meminta Gudel menjemput Iksan. Gudel mau. Di dalam mobil Irsan kini ada Gudel dan Iksan. Di situlah Irsan mengusut Iksan. ''Apakah kamu pacaran dengan Hasni. Siapa penelepon gelap itu?'' tanya Irsan. Toh Iksan tidak mengaku. Irsan naik pitam. Gudel diperintahnya menutup mata Iksan dan menyumbat mulutnya. Kaki dan tangan Iksan juga diikat dengan kabel. Gudel menyeret Iksan ke tengah jalan. Brak! Irsan menubrukkan mobilnya ke tubuh Iksan. Dua kali mobilnya menggilas tubuh dosen itu. Tewaslah dia. Buntutnya, Irsan divonis 10 tahun penjara oleh Mahkamah Militer di Jayapura Sabtu dua pekan lalu. Ia juga dipecat dari ABRI. Wakil Komandan Batalyon Satgas Jayapura itu terbukti membunuh Iksan. Vonis ini lebih ringan dari tuntutan 15 tahun penjara yang diajukan oditur. Soalnya, selain sopan di persidangan, Irsan pernah mendapatkan bintang penghargaan semasa berdinas di Timor Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus