Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga yang tinggal di Kelurahan Baru, Pasar Rebo, Jakarta Timur, mengungkap kekhawatirannya soal misteri dari terduga pelaku kekerasan seksual terhadap mendiang AG. Dia resah karena polisi belum mendapat titik terang soal identitas terduga pelaku kekerasan seksual terhadap AG yang meninggal usai dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi kita takut juga karena predator masih berkeliaran di wilayah sini," kata perempuan yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di rumah Ketua RT, Zaelani, pada Ahad, 8 Desember 2024. Ibu-ibu itu menyatakan warga setempat masih menunggu perkembangan penyelidikan dari kepolisian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut warga, polisi mencurigai ayah dari AG, yakni ADW, dalam kasus ini. Namun, warga itu menyebut ADW membantahnya sehingga polisi tidak menahan ayah korban. Oleh sebab itu, warga berpendapat polisi masih berhati-hati menentukan terduga pelaku sembari menanti hasil autopsi jenazah AG dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Di tengah was-was itu, tetangga AG memutuskan untuk menyembunyikan anak perempuannya sementara waktu. Menurut dia, putrinya yang masih berada di kelas dua sekolah dasar juga rentan. "Nggak boleh main (jauh) selama predatornya belum ketahuan," kata warga menerangkan cara menyembunyikan putrinya.
Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi membenarkan bahwa kepolisian sedang menyelidiki kematian AG terkait dugaan kekerasan seksual. "Laporan yang diterima dari masyarakat ke Polres Jakarta Timur tentang dugaan cabul dan atau peristiwa persetubuhan terhadap anak di bawah umur," ucap Ade pada Jumat, 6 Desember 2024.
Polisi telah meminta klarifikasi dari tiga anggota keluarga AG, yakni ayah, paman dan tantenya. YD, paman AG, menolak untuk diwawancarai Tempo. Sementara ayah korban, membantah kabar bahwa ia merupakan terduga pelaku pencabulan.
"Biadab saya kalau kayak gitu," ujar ADW saat ditemui di kediamannya pada Ahad, 8 Desember 2024. ADW menyatakan polisi meminta keterangannya sebagai saksi pelapor saat datang ke Polda Metro Jaya.