Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

YLBHI Desak Kapolri Pecat Kapolrestabes Semarang yang Diduga Ikut Tutupi Kasus Polisi Tembak Siswa SMK

YLBHI mendesak Kapolri memecat Kombes Irwan Anwar Kapolrestabes Semarang lantaran diduga ikut menutupi kasus polisi tembak siswa SMK.

4 Desember 2024 | 08.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua YLBHI, Muhammad Isnur ditemui di Kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Ahad, 2 Juni 2024. Tempo/Novali Panji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memecat Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar. Menurut Ketua YLBHI Muhamad Isnur, Irwan berupaya menutupi kasus dan mengaburkan fakta polisi tembak siswa SMK di Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kapolrestabes Semarang berupaya untuk menutupi fakta pembunuhan Gamma, pelajar SMK di Semarang," kata Isnur dalam siaran pers pada Selasa, 3 Desember 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Isnur menyebut pola yang dilakukan Irwan merupakan pola yang sama dan yang kerap kali digunakan oleh polisi untuk menghapus jejak kejahatan anggotanya. Isnur mencontohkan kasus Afif Maulana di Padang, pembunuhan Brigadir Joshua dalam kasus Ferdy Sambo, dan polemik kematian Vina di Cirebon. "Dan terkini adalah kasus Gamma," ujarnya. 

Isnur menilai tindakan menutupi kejahatan tidak boleh ditoleransi. Tindakan seperti ini, kata dia, adalah korupsi keadilan dan akan berbahaya bagi masa depan penegakan hukum di Indonesia. 

"Penghalang-halangan pengungkapan tindak pidana (obstruction of justice) adalah pelanggaran HAM serius dan merupakan kejahatan," ucap Isnur. 

Selain memecat Kapolrestabes Semarang dan pelaku penembakan Gamma, Aipda Robig Zaenudin, Isnur juga meminta agar presiden dan DPR mengevaluasi seluruh anggota kepolisian, khususnya kewenangan penggunaan senjata.  "Serta sistem pengawasan yang membuka celah penyalahgunaan kewenangan serta manipulasi perkara," tuturnya. 

Sebelumnya, siswa SMK 4 Semarang, GRO alias Gamma, tewas usai ditembak anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, Robig Zaenudian, pada Ahad, 24 November 2024. Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar menyebut awal kejadian penembakkan Gamma bermula saat terjadinya aksi tawuran di wilayah Simongan, Semarang Barat. Menurut Irwan, Robiq melepaskan tembakan usai mendapat perlawanan dari Gamma saat hendak melerai tawuran tersebut. 

Belakangan, terbukti penyebab penembakan tersebut bukanlan tawuran. Kabid Propam Polda Jateng Kombes Aris Supriyono menyebut motif Robiq menembak Gamma lantaran merasa kendaraannya diserempet.

Robiq ketika itu baru kembali dari kantor dan di arah berlawanan berpapasan dengan anak remaja yang tengah melakukan kejar-kejaran. Salah satu motor itu kemudian menyerempet kendaraan Robiq.

"Terduga (Aipda RZ) lalu menunggu mereka putar balik kemudian terjadi penembakan," ujar Aris dalam rapat bersama Komisi III DPR yang juga dihadiri oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar pada Selasa, 3 Desember 2024.

Jihan Ristiyanti berkontribusi dalam artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus