Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Batik Karya Ridwan Kamil Dipamerkan

Batik Ridwan Kamil ini tidak akan diluncurkan di pasaran. Sebab, batik ini tidak dijual di sembarang tempat dan bisa didapat melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat.

31 Januari 2019 | 17.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Batik Garuda Kujang Kencana dan Batik Ironman yang lebih terkenal dengan sebutan Batik Telor Ceplok karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dipamerkan di stan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar, pada acara Pameran Legenda Batik Nusantara di Graha Manggala Siliwangi Bandung, Rabu , 30 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO JABAR - Batik Garuda Kujang Kencana dan Batik Ironman, yang lebih dikenal dengan sebutan batik telor ceplok karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dipamerkan di stan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat dalam acara Pameran Legenda Batik Nusantara di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, Rabu , 30 Januari 2019. Pameran akan berlangsung hingga 3 Februari mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat Atalia Praratya Kamil yang hadir membuka acara pameran menuturkan batik Ridwan Kamil ini tidak akan diluncurkan di pasaran. Sebab, batik ini tidak dijual di sembarang tempat dan bisa didapat melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atalia mengatakan sang suami memang hobi mendesain apa pun, termasuk batik. Awalnya, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan, mendesain batik tersebut untuk digunakan sendiri melalui Batik Komar dan Batik Trusmi. Namun ternyata animo masyarakat cukup tinggi.

“Kang Emil itu adalah seorang desainer, beliau adalah arsitek, tetapi senang sekali untuk mendesain apa pun, termasuk mendesain batik sendiri. Jadi, beberapa waktu lalu, bekerja sama dengan Batik Komar, Batik Trusmi, dan lain-lain. Kang Emil mendesain hanya dipakai untuk diri sendiri, tapi animo masyarakat luar biasa, bahkan yang palsunya pun sudah ada di mana-mana,” kata Atalia saat ditemui usai acara pembukaan pameran.

Atalia  mengapresiasi pameran batik ini karena tidak hanya menumbuhkan rasa cinta produk lokal, tapi juga mampu mendongkrak semangat para pengrajin dan pelaku usaha di bidang seni kriya serta fashion.

“Di samping untuk mencintai dan melestarikan budaya bangsa, tapi juga yang paling penting adalah terus mendukung perekonomian masyarakat, khususnya di bidang craft dan fashion,” ucapnya.

Pameran legenda batik Nusantara ini menyuguhkan lebih dari 80 stan batik, kerajinan, hingga kuliner. Pameran ini juga melibatkan produk-produk pilihan dari seluruh Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Palembang, Nusa Tenggara Timur, dan lainnya. (*)

Esra Dopita Meret

Esra Dopita Meret

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus