Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kadinkes Tangerang Selatan: Angka Stunting Turun Drastis Menjadi 9,2 Persen

Angka stunting di Tangsel sempat menyentuh 19,9 persen dan saat ini mampu diturunkan hingga 9,2 persen.

8 Oktober 2024 | 13.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar menyampaikan berbagai upaya menekan angka stunting. Hasilnya, angka stunting di Kota Tangerang Selatan menurun drastis, dari 19,9 persen menjadi 9,2 persen. Dok. Pemkot Tangerang Selatan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) terus melakukan berbagai upaya dalam menekan angka stunting di wilayahnya. Baik melalui intervensi spesifik dan sensitif Berbagai langkah preventif baik upaya preventif hingga pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbagai upaya tersebut berhasil membawa angka stunting di Tangerang Selatan mengalami penurunan drastis. Angka stunting di Tangsel sempat menyentuh 19,9 persen dan saat ini mampu diturunkan hingga 9,2 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tangsel, dr. Allin Hendalin Mahdaniar menyampaikan, terkait penurunan stunting harus terus dilakukan, bahkan sampai tidak ada lagi kasus stunting. "Ada beberapa hal yang harus terus dilakukan dan dilanjutkan. Misalnya kunjungan rumah oleh tim Ngider Sehat, pelaksanaan pos gizi di seluruh kelurahan, hingga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi balita dan ibu hamil," kata Allin, Selasa, 08 Oktober 2024.

Menurut Allin, soal PMT lokal sampai bulan Agustus, telah diberikan ke 1.024 balita (72,01 persen) naik berat badan, 585 balita perbaikan status gizi atau sebesar (41,14 persen).

Dijelaskan olehnya langkah dalam menekan angka stunting, seperti; rujukan balita stunting, wasting dan weight faltering ke rumah sakit rujukan, edukasi kepada masyarakat terkait seribu hari pertama kehidupan untuk pencegahan terjadinya stunting. Lalu, pelatihan skrining deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan pemberian makan balita dan anak pra sekolah bagi tenaga kesehatan, kader dan guru sekolah. Skrining anemia juga dilakukan untuk remaja putri.

"Kami berikan juga tablet tambah darah bagi remaja putri dan calon pengantin. Lalu, rujukan remaja putri anemia ke rumah sakit," katanya.

Upaya lainnya dengan membentuk kader remaja DoReMiFaSolLaSiDo (Duta Remaja Anti Anemia, Fahami Sobat Langkah Awal Sehat Dari Diri Sendiri) sebagai agen penggerak dalam kegiatan aksi bergizi di sekolah dengan mengkampanyekan minum tablet tambah darah. "Pembentukan tim asuhan gizi di Puskesmas dan Rumah Sakit. Dipenuhi pula alat antropometri di Posyandu," ucapnya.

Bahkan, Dinkes Tangsel melakukan skrining dan deteksi dini ibu hamil berisiko tinggi dan bayi balita risiko tinggi. Dimana, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sesuai standar serta pemeriksaan USG dasar oleh dokter umum.

Bersamaan dengan itu semua, Pemkot Tangsel juga memperhatikan soal sanitasi, dengan membangun 1.800 tangki septik pada 2023 dan 800 tangki septik di 2024.

Upaya yang dilakukan tersebut tentunya juga tak mudah dilakukan. Terutama menghadapi tantangan terkait kesadaran masyarakat dalam hidup sehat dan pemantauan tumbuh kembang balita belum optimal.

Dinkes Tangsel tak akan berhenti untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menekan angka stunting, termasuk memberikan edukasi dan literasi ke masyarakat tentang stunting. "Target kedepannya, tentu kami evaluasi kegiatan yang sudah berjalan dan masukan kegiatan ke depan. Serta memberikan edukasi, literasi ke masyarakat tentang stunting," kata Allin. (*).

Nugroho Adhi

Nugroho Adhi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus