Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Universitas NUSB Manfaatkan Teknologi IOT Tingkatkan Produksi Jamur

Teknologi IOT digunakan untuk memfungsikan sistem pendinginan kumbung dengan pengembunan atau penyiraman.

5 Mei 2023 | 19.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Tim peneliti dari Program Studi Agribisnis, Teknik Informatika, dan Sistem Informatika, Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Barat (UNUSB) yang dipimpin Dr. Ir. Zasmeli Suhaemi, MP mengembangkan digitalisasi budidaya jamur tiram dengan teknologi Internet of Things (IoT) untuk menstabilisasi produk serta mengkomersialisasi olahan pangan berbasis jamur di Kota Padang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi IoT ini dikembangkan bersama PT. Habibi Digital Nusantara sebagai mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Tujuan dari digitalisasi ini sebagai upaya untuk memfungsikan sistem pendinginan kumbung dengan pengembunan atau penyiraman. Dengan teknologi ini, diharapkan terjadi kestabilan kelembapan dan temperatur yang dibutuhkan jamur sehingga stabilisasi produksi tercapai dan pendapatan petani meningkat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Matching Fund – Kedaireka.

Melalui program bantuan ini, Universitas Nahdlatul Ulama mengundang petani untuk mengikuti pelatihan selama dua hari. Para petani mendapatkan pemahaman teori serta penggunaan teknologi IoT dalam sistem pendinginan kumbung.

Meski pelatihan hanya dua hari, namun penerapan sistem IoT membutuhkan pendampingan yang cukup intensif selama 2 bulan, karena petani umumnya belum melek teknologi, sehingga membutuhkan waktu untuk dapat mengoperasikannya. Apalagi banyak petani yang berusia lanjut sehingga pada awalnya kesulitan menggunakan teknologi IoT dari telepon genggam yang mereka miliki.

Program pemanfaatan teknologi ini memang sudah lama dinanti para petani jamur terutama di Kota Padang. Alasannya tentu iklim yang kurang baik bagi pertumbuhan jamur sementara konsumen tertinggi komoditi jamur justru ada di Kota Padang. Sehingga, dibutuhkan terobosan sistem pendinginan kumbung secara digital yang dapat membantu pengembangan usaha tanpa terkendala masalah iklim.

Selain dosen dan peneliti, program ini melibatkan 24 mahasiswa. Mereka dimentori oleh pihak mitra DUDI. Transfer ilmu dan teknologi ini diyakini membawa manfaat besar, terutama pada petani yang dapat meningkatkan produksi jamur tiram.

Selanjutnya, UNUSB serta mitra DUDI akan membantu memasarkan produk-produk jamur tiram secara online sekaligus memberikan bimbingan dalam memilih olahan jamur yang sehat, inovatif, dan bernilai ekonomi tinggi. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus