Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

<font size=1 color=#FF9900>AMERIKA SERIKAT</font><br />Setelah Lee Mengangkat Pistolnya

Seorang aktivis lingkungan menyandera tiga pria di kantor Discovery Communications. Menuduh Discovery menggunakan label ”hijau” untuk mengeruk uang.

6 September 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DRAMA di kantor pusat Discovery Communications di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, Rabu pekan lalu berakhir berdarah pukul 04.50 sore. Hampir empat jam setelah masuk, James J. Lee, 43 tahun, tewas diterjang peluru pasukan SWAT.

Peristiwa itu seperti terjadi tiba-tiba. Menurut saksi mata, sekitar pukul satu siang Lee muncul di lobi. Dia menggenggam pistol dan di sekujur tubuhnya terpasang tabung metal yang sepintas tampak seperti bom.

Sambil melepaskan beberapa tembakan ke udara, dia memerintahkan semua orang diam di tempat. Lalu Lee memilih tiga laki-laki—di antaranya seorang petugas keamanan—untuk disandera di sebuah ruangan. Pekerja lain yang ketakutan segera berhamburan ke jalan.

Melissa Shepard, 32 tahun, seorang konsultan yang bekerja di gedung itu, bercerita dia sedang di lantai tiga ketika dari pengeras suara terdengar pengumuman bahwa sesuatu terjadi di lobi. ”Kami lalu diminta pergi ke ruangan di ujung bangunan, mengunci diri dari dalam, dan mematikan lampu,” ujarnya.

Ketika akhirnya seseorang datang mengetuk pintu dan meminta mereka meninggalkan gedung, menurut Melissa, semua jalan utama menuju Silver Spring telah ditutup.

Lee sebenarnya bukan orang baru bagi para pekerja Discovery Channel. Bahkan, menurut juru bicara Discovery, David Leavy, tim keamanan mereka sudah sangat mengenal lelaki berdarah Asia itu.

Pihak Discovery tak pernah menganggap Lee sebagai ancaman. Soalnya, dia tampak seperti tidak waras. ”Semua yang dia katakan di Internet sama sekali tidak masuk akal,” Leavy memberikan alasan.

Lee pertama kali muncul di Silver Spring dua tahun lalu, menggelar aksi protes terhadap program-program Discovery Channel. Aksi Lee menimbulkan kekacauan ketika dia menghamburkan ribuan dolar ke udara, yang kemudian menjadi rebutan. Konon dia gemas karena program Discovery tak mendukung upaya penyelamatan bumi.

Akibat aksi itu, Lee dipenjara. Dia dianggap telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan. Hakim di Maryland juga memerintahkan dia agar tidak mendekati kantor Discovery.

Discovery Communications Inc. mengelola berbagai program siaran televisi, baik kabel maupun satelit, di antaranya Discovery Channel, TLC, dan Animal Planet. Discovery antara lain menyiarkan Cash Cab dan Man Vs Wild. Program TLC yang terkenal antara lain American Chopper dan Kate Plus Eight.

Animal Planet memiliki serial yang kontroversial, seperti Whale Wars, yang merupakan kampanye menentang penangkapan paus oleh kapal-kapal Jepang. Menurut para aktivis lingkungan, Jepang hingga kini masih memburu paus, bersembunyi di balik izin penelitian.

Namun, dalam website www.savetheplanetprotest.com yang, menurut Washington Post, terdaftar atas namanya, Lee menuduh Discovery tidak sungguh peduli terhadap keselamatan bumi.

”Apakah Anda sudah menyadari omong kosong yang mereka siarkan.... Mereka memuji para pemancing yang mengambil terlalu banyak ikan dari bumi, mereka memuji senjata pembunuh masal,” tulisnya. Menurut dia, Discovery hanya salah satu perusahaan yang menggunakan label ”hijau” untuk mengeruk uang. Ini yang mendorong Lee melakukan demonstrasi pada 2008 dan nekat menyatroni gedung Discovery, Rabu pekan lalu.

Saat penyanderaan sedang berlangsung, seorang produser NBC News mencoba menelepon gedung Discovery. Di luar dugaan, telepon itu diangkat sendiri oleh Lee. Mereka terlibat tanya-jawab sekitar 10 menit. Kepada produser itu dia menegaskan namanya James J. Lee dan berkata, ”Saya memiliki senjata dan bom.... Saya memiliki banyak bom yang siap meledak, terikat di tubuh saya.” Percakapan di telepon ini lalu dilaporkan kepada petugas keamanan di Montgomery County.

Kekhawatiran aparat pun bertambah. Maka, menurut Kepala Polisi Montgomery County Thomas Manger, begitu melihat Lee mengangkat pistolnya dan mengacungkannya ke arah salah satu tawanan, pasukan SWAT bergerak.

”Pada saat itu unit taktis kami masuk. Mereka menembak tersangka hingga tewas,” ujar Manger kepada wartawan 10 menit setelah Lee ambruk.

Philipus Parera (MSNBC.com, The Sydney Morning Herald)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus