Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

<font size=2 color=#FF0000>Dr Ekrima Sa'eed Sabri:</font> <br />Selalu Ada Perlawanan di Al-Aqsa

30 November 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MASJID yang tenang itu tiba-tiba dipenuhi polisi pada awal pekan lalu. Pemuda Palestina yang berada di dalam Masjid Al-Aqsa segera bersiap: apakah penyerbuan polisi Israel akhir Oktober lalu akan berulang? Ketegangan mencair ketika mereka tahu ternyata polisi itu membawa seorang tamu penting: Bill Clinton.

Mantan Presiden Amerika Serikat itu sama sekali tak memberi tahu Otoritas Palestina. Ia melakukan kunjungan mendadak. "Ini lawatan pribadi," kata Clinton, yang masuk kompleks Masjid Al-Aqsa melalui Gerbang Morroca.

Tak jelas apakah kunjungan Clinton itu untuk meredakan ketegangan antara warga Palestina dan Israel yang bentrok beberapa waktu lalu di dalam masjid atau sekadar untuk berdoa di tembok barat. Yang jelas, Dr Ekrima Sa'eed Sabri, imam Masjid Al-Aqsa, telah memerintahkan pemuda Palestina mewaspadai setiap aksi provokasi polisi Israel, yang bisa saja menumpang kunjungan pejabat penting.

Menurut Sa'eed Sabri, Masjid Al-Aqsa memiliki kesucian setara dengan Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Mempertahankan kesuciannya adalah harga mati. Ketika polisi Israel menerobos masuk Masjid Al-Aqsa, Oktober lalu, Sa'eed Sabri memerintahkan warga Palestina menghalau mereka.

Bentrokan tak terelakkan. Kekuatan tak berimbang. Polisi Israel, bersenjata gas air mata, peluru karet, tameng, dan masker, terlalu kuat bagi para pemuda Palestina yang hanya bermodalkan batu. Akibatnya, 33 warga Palestina cedera dan 13 lainnya ditangkap, termasuk penasihat Presiden Palestina untuk Yerusalem, Hammdan Abdel Kader.

Kerusuhan berawal dua pekan sebelumnya, ketika seorang ekstremis Yahudi berniat memasang simbol-simbol Yahudi di Masjid Al-Aqsa. Kegiatan tersebut didukung polisi Israel, yang menjaga ketat kawasan di sekitar masjid. Ini memicu kegeraman warga Palestina, dan bentrokan pun pecah.

Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Moussa, mengecam aksi Israel ini dengan menyebutnya bentuk pelanggaran serius. Kecaman juga datang dari pemerintah Suriah, yang mengatakan tindakan tersebut dapat menghambat usaha dialog perdamaian di Timur Tengah.

Suara protes juga didengungkan Khaled Masyal, salah seorang pemimpin Hamas, yang menyerukan agar rakyat Palestina bangkit. Ia meminta Palestina menolak berbagai bentuk dialog dengan Israel sebagai wujud kekecewaan.

Kemarahan juga ditunjukkan ribuan warga Palestina di Jalur Gaza. Dengan meneriakkan "biruh bi dam nufiduka ya Quds" ("dengan jiwa dan darah kami membentengimu wahai Masjid Al-Aqsa"), mereka melakukan aksi long march ke perbatasan Israel.

Lantas apa sebenarnya yang terjadi waktu itu? Sa'eed Sabri menuturkan kepada Akbar Pribadi Brahmana Aji, koresponden Tempo di Mesir, soal insiden itu dan bagaimana kondisi Masjid Al-Aqsa, salah satu tempat transit Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra dan Mikraj, saat ini. Berikut ini kutipan dua kali wawancara dengannya.

Bagaimana kondisi Al-Aqsa kini?

Suasananya sudah tenang. Para pemuda Palestina mulai melakukan pekerjaan sehari-hari seperti biasa. Tapi, bila terjadi aksi penodaan kawasan suci seperti ini lagi, mereka pasti akan segera berkumpul dan melakukan perlawanan. Saya lihat polisi Israel terus berjaga di sekitar Masjid Al-Aqsa. Ada yang berbaju sipil, ada pula yang berseragam.

Apa sebenarnya yang terjadi waktu itu?

Semua berawal dari rumor yang menyebutkan Israel akan menghancurkan Masjid Al-Aqsa. Lalu, pada 25 Oktober, polisi Israel secara tiba-tiba memaksa masuk masjid tanpa alasan yang jelas. Kami yang berada di sekitar masjid memberikan perlawanan, dan bentrokan pun pecah. Saya pastikan mereka yang memulai.

Mengapa polisi berani masuk Masjid Al-Aqsa?

Ini adalah perlakuan provokatif. Harus diketahui bahwa setiap ada kezaliman di sekitar Masjid Al-Aqsa, penduduk sekitar akan terus membentenginya, meski harus ada pertumpahan darah. Akan selalu ada perlawanan.

Apa yang Anda lakukan ketika mereka memaksa masuk?

Saya menyerukan kepada teman-teman di sekitar masjid, dan para pemuda, agar tetap menjaga salah satu tempat suci umat Islam ini sebagai bentuk pengorbanan agama dalam mempertahankan hak-hak kita dan menghindari terjadinya manipulasi sejarah seperti yang sudah-sudah. Masjid Al-Aqsa bukan hanya milik bangsa Palestina. Ini milik seluruh umat.

Apakah penyerbuan polisi Israel ini terhitung yang pertama?

Sudah sering terjadi. Seperti saya katakan, ini adalah bentuk aksi provokatif Israel. Kami tak akan tinggal diam dan saya yakin mereka tahu itu. Jika mereka terus melakukannya, perlawanan yang sama akan terus terjadi. Mereka akan mencoba memancing emosi kami. Yang penting, saya katakan kepada penduduk di sini, "Jangan sampai kita yang lebih dahulu melakukan aksi provokasi." Tapi, jika ada hal yang diklaim bahwa kami yang lebih dahulu melakukan sebuah aksi, harus saya katakan bahwa itu hanyalah bentuk penuntutan hak-hak kami, bukan karena mencari masalah.

Seruan perlawanan Anda, sebagai imam masjid, suatu keberhasilan?

Ya. Itu adalah salah satu bentuk usaha kami untuk menghentikan Yahudisasi. Tapi sayang, dunia Barat melihat perlawanan bertahan kami sebagai bentuk terorisme. Padahal perlawanan bertahan dan terorisme dua hal berbeda.

Benarkah Israel melakukan penggalian di sekitar Al-Aqsa?

Betul. Sekarang dinding masjid di sebelah selatan dan timur menjadi retak-retak. Bahkan sebagian fondasi masjid kini terlihat jelas akibat penggalian itu. Al-Aqsa adalah bangunan tua. Jika terjadi sedikit guncangan, masjid akan runtuh.

Apa yang mereka lakukan?

Ini adalah proyek lama mereka untuk memperbesar jalur di bawah kawasan Masjid Al-Aqsa. Alasan mereka adalah sebagai kegiatan arkeologi, tapi saya tak percaya itu.

Bagaimana pendapat Anda soal perluasan permukiman Israel?

Permukiman Yahudi itu menjadi semacam benteng penjara bagi rakyat Palestina di sekitar Al-Quds. Perluasan itu tak pernah berhenti mereka lakukan di tanah-tanah Palestina. Netanyahu mengatakan akan menghentikan perluasan tersebut selama tiga bulan. Tapi, kenyataan di lapangan, perluasan itu tak pernah berhenti.

Anda yakin Presiden Barack Obama bisa menjadi penengah konflik Israel-Palestina?

Saya tidak yakin. Sebab, politik Amerika bukan milik Obama semata. Di sana ada majelis tinggi yang menjaga Israel. Juga ada kongres dan majelis senior yang mengendalikan peta politik Amerika. Mereka pasti akan menjaga keutuhan Israel. Saya juga tidak yakin Obama dapat memulihkan hak-hak rakyat Palestina.

Usaha rekonsiliasi Hamas dan Fatah terus dilakukan. Apa pesan Anda terhadap upaya ini?

Saya ingin mengatakan kepada kedua fraksi tersebut bahwa harus ada kesepakatan damai karena kemaslahatan umum. Kemaslahatan umat di atas segalanya, dan saya katakan juga bahwa musuh kami sama, maka tujuan kami seharusnya sama, yaitu menghalau penjajahan Israel di tanah Palestina.

Masjid Al-Aqsa dikenal sebagai masjid berkubah emas, benarkah?

Sebenarnya masjid dengan kubah emas itu adalah bagian dari kawasan Al-Aqsa, yang memiliki luas 1.440 meter persegi. Dari sisi seni, memang masjid berkubah emas itu lebih indah dilihat, tapi Masjid Al-Aqsa bukan hanya itu, melainkan seluruh kawasan.

Apa pesan Anda untuk umat Islam?

Saya ingin mengatakan kepada seluruh umat muslim di dunia bahwa kesucian Masjid Al-Aqsa sejajar dengan Masjidil Haram dan Nabawi. Masjid Al-Aqsa adalah milik kita semua, dan harus saya tegaskan saat ini Masjid Al-Aqsa dalam duka, baik struktur bangunan maupun keberadaannya dalam sejarah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus