Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
THAILAND
Samak Sundaravej Meninggal
Mantan Perdana Menteri Thailand Samak Sundaravej meninggal dunia pada usia 74 tahun di Rumah Sakit Internasional Bumrungrad, Bangkok, Selasa pekan lalu. Belum ada informasi pasti penyebab kematian politikus sayap kanan ini. Namun, dari riwayat penyakit yang dideritanya, Sundaravej pernah melakukan pengobatan kanker hati di Amerika Serikat setahun lalu.
Ketua Partai Kekuatan Rakyat (PPP) ini hanya menjabat perdana menteri selama sembilan bulan, dari 29 Januari hingga 9 September 2009. Mahkamah Konstitusi Thailand memecatnya setelah ia dinyatakan menerima bayaran dalam sebuah acara kuliner yang dipandunya, Tasting and Complaining.
Dalam ketentuan undang-undang Thailand, tak dibenarkan seorang perdana menteri menerima honor dalam sebuah acara. Meski pemecatan itu diprotes para pendukungnya, posisi Sundaravej akhirnya digantikan Somchai Wongsawat.
MESIRPertukaran TahananHamas-Israel
Hamas dan Israel tengah merundingkan pertukaran tahanan di Kairo, Mesir. Salah satu yang akan ditukar adalah Sersan Ghilat Shalit, serdadu Israel yang ditangkap pejuang Palestina ketika memasuki Gaza pada 2006. Ghilat akan ditukar dengan 350-450 pejuang Palestina yang ditahan Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berharap perundingan tersebut membuahkan hasil yang baik. Presiden Israel Shimon Peres bahkan optimistis pembebasan Shalit hanya tinggal menunggu waktu. ”Perkembangannya (pembebasan Shalit) sangat bagus,” katanya.
Sumber kedua belah pihak menyatakan, ada harapan kesepakatan dari perundingan yang ditengahi Mesir dan Jerman ini akan tercapai. Diperkirakan kesepakatan dicapai setelah hari raya Idul Adha.
BRASIL
Ahmadinejad Kunjungi Brasil
Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad untuk pertama kali mengunjungi Brasil, Senin lalu. Kunjungan itu menuai protes dari Israel dan Amerika Serikat. Namun Presiden Luiz Inacio Lula da Silva tetap menerima Ahmadinejad.
Dalam jumpa pers, Ahmadinejad mengatakan ia tak takut program nuklir yang telah dicanangkan akan diserang Amerika dan Israel. Dia bahkan menilai dua negara itu tak berani memulai perang dengan Iran. ”Era serangan militer sudah berakhir. Ini saat berdialog dan menjalin saling pengertian. Senjata dan ancaman itu masa lalu yang digunakan untuk mempengaruhi mental rakyat,” katanya.
Presiden Lula mendukung program nuklir Iran selama untuk tujuan damai. Dia juga akan mendukung penyelesaian melalui jalur diplomasi. Sementara Iran menyatakan dukungannya terhadap Brasil, yang akan masuk menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.
KAMBOJA
Vonis Gembong Khmer Merah
Bekas kepala penjara Khmer Merah, Kaing Guek Eav, 67 tahun, akhirnya divonis penjara 40 tahun dalam pengadilan genosida Kamboja. Jaksa penuntut William Smith mengatakan Kaing Guek Eav atau yang dikenal dengan nama Comrad Duch merupakan orang yang bertanggung jawab atas hilangnya ribuan nyawa warga Kamboja.
Sekitar dua juta orang diperkirakan meninggal di bawah penindasan pasukan Khmer Merah saat rezim Maois mengendalikan negara ini pada 1975-1979. Duch, yang saat itu menjadi kepala penjara Tuol Sleng, diperkirakan telah membunuh 17 ribu tahanan.
Duch diseret ke pengadilan sejak Februari. Dia merupakan satu dari lima petinggi Pasukan Merah yang menghadapi tuduhan PBB mengenai pemusnahan etnis. Duch mengakui perbuatannya dan meminta maaf.
AMERIKA SERIKAT
Pasukan Tambahan ke Afganistan
Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan segera mengumumkan kebijakannya mengenai pengiriman pasukan tambahan ke Afganistan. Kepastian pengiriman pasukan baru akan disampaikan minggu depan seusai hari raya Thanksgiving.
Jenderal tertinggi pasukan Amerika di Afganistan meminta tambahan 40 ribu anggota pasukan. Obama tengah berhitung apakah akan memenuhi permintaan itu atau mengurangi jumlah yang diminta. Pemerintah harus mengeluarkan dana sekitar US$ 75 juta untuk penambahan anggota pa-sukan tersebut.
Obama lebih berharap rakyat Afganistan memiliki kekuatan pertahanan sendiri. Pasukan tambahan diperlukan untuk mempercepat pelatihan pasukan keamanan Afganistan. ”Delapan tahun mereka tak memiliki (sistem pertahanan) yang kuat. Saya pikir mungkin perlu strategi baru untuk menyelesaikan pekerjaan ini,” ucap Obama.
INGGRIS
Blair Diselidiki Soal Irak
Pemerintah Inggris tengah menyelidiki tanggung jawab dan peran mantan perdana menteri Tony Blair terkait perang Irak. Komisi perang Irak yang diketuai Sir John Chilcot memulai dengar pendapat perdana pada 24 November lalu di Queen Elizabeth II Conference Centre, London. Hampir seluruh jajaran petinggi pemerintahan Blair dihadapkan dalam rapat dengar pendapat tersebut.
Dalam rapat itu terungkap fakta bahwa Blair sudah mengetahui Saddam Hussein tak memiliki senjata pemusnah massal sepuluh hari sebelum perang Irak dimulai. Sir William Ehrman, mantan direktur pertahanan dan intelijen Kementerian Luar Negeri Inggris, menyatakan berdasarkan temuan intelijen diketahui bahwa Saddam belum mampu membuat senjata pemusnah massal. Ehrman juga menyebutkan Irak tak memiliki hubungan dengan Al-Qaidah maupun jaringan teroris mana pun.
Pernyataan ini sangat mengejutkan. Sebab, sebelumnya Blair selalu menyatakan bahwa data intelijen menunjukkan Saddam tengah membuat senjata kimia dan biologi. Komisi yang dibentuk oleh Perdana Menteri Gordon Brown ini akan bekerja hingga Februari tahun depan untuk menemukan kebenaran pada invasi Irak itu, termasuk seberapa jauh kedekatan Blair dan Bush menyebabkan Inggris terlibat dalam invasi tersebut.
Suryani Ika Sari, Sita Planasari (BBC, AFP, AP, Reuters, Mirror)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo