Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

30 November 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

THAILAND
Samak Sundaravej Meninggal

Mantan Perdana Menteri Thailand Samak Sundaravej meninggal dunia pada usia 74 tahun di Rumah Sakit Internasional Bumrung­rad, Bangkok, Selasa pekan lalu. Belum ada informasi pasti penyebab kematian politikus sayap kanan ini. Namun, dari riwayat penyakit yang dideritanya, Sundaravej pernah melakukan pengobatan kanker hati di Amerika Serikat setahun lalu.

Ketua Partai Kekuatan Rakyat (PPP) ini hanya men­jabat perdana menteri selama sembilan bulan, dari 29 Januari hingga 9 September 2009. Mahkamah Konstitusi Thailand meme­catnya setelah ia dinyatakan menerima bayaran dalam sebuah acara kuliner yang dipandunya, Tasting and Complaining.

Dalam ketentuan undang-undang Thailand, tak dibenarkan seorang perdana menteri menerima honor dalam sebuah acara. Meski pemecatan itu diprotes para pendukungnya, posisi Sundaravej akhirnya digantikan Somchai Wongsawat.

MESIRPertukaran TahananHamas-Israel

Hamas dan Israel tengah merundingkan pertukaran tahanan di Kairo, Mesir. Salah satu yang akan ditukar adalah Sersan Ghi­lat Shalit, serdadu Israel yang ditangkap pejuang Palestina ketika memasuki Gaza pada 2006. Ghilat akan ditukar dengan 350-450 pe­juang Palestina yang dita­han ­Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berharap perundingan tersebut membuahkan hasil yang baik. Presiden Israel Shimon Peres bahkan opti­mistis pembebasan Shalit hanya tinggal menunggu waktu. ”Perkembangannya (pembebasan Shalit) sangat bagus,” katanya.

Sumber kedua belah pihak menyatakan, ada harapan kesepakatan dari perundingan yang ditengahi Mesir dan Jerman ini akan tercapai. Diperkirakan kesepakatan dicapai setelah hari raya Idul Adha.

BRASIL
Ahmadinejad Kunjungi Brasil

Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad untuk pertama kali mengunjungi Brasil, Senin lalu. Kunjung­an itu menuai protes dari ­Israel dan Amerika Serikat. Namun Presiden Luiz Inacio Lula da Silva tetap menerima Ahmadinejad.

Dalam jumpa pers, Ahmadinejad mengatakan ia tak takut program nuk­lir yang telah dicanangkan akan diserang Amerika dan Israel. Dia bahkan menilai dua negara itu tak berani memulai perang dengan Iran. ”Era serangan militer sudah berakhir. Ini saat berdialog dan menjalin saling pengertian. Senjata dan ancaman itu masa lalu yang digunakan untuk mempengaruhi mental rakyat,” katanya.

Presiden Lula mendukung program nuklir Iran selama untuk tujuan damai. Dia juga akan mendukung penyelesaian melalui jalur diplomasi. Sementara Iran menyatakan dukungannya terhadap Brasil, yang akan masuk menjadi anggota Dewan Keamanan PBB.

KAMBOJA
Vonis Gembong Khmer Merah

Bekas kepala penjara Khmer Merah, Kaing Guek Eav, 67 tahun, akhirnya divonis penjara 40 tahun dalam pengadilan genosida Kamboja. Jaksa penuntut William Smith mengatakan Kaing Guek Eav atau yang dikenal dengan nama Comrad Duch merupakan orang yang bertanggung jawab atas hilangnya ribuan nyawa warga Kamboja.

Sekitar dua juta orang diperkirakan meninggal di bawah penindasan pasukan Khmer Merah saat rezim Maois mengendalikan negara ini pada 1975-1979. Duch, yang saat itu menjadi kepala penjara Tuol Sleng, diperkirakan telah membunuh 17 ribu tahanan.

Duch diseret ke pengadilan sejak Februari. Dia merupakan satu dari lima petinggi Pasukan Merah yang menghadapi tu­duhan PBB mengenai pemusnahan etnis. Duch mengakui perbuatannya dan meminta maaf.

AMERIKA SERIKAT
Pasukan Tambahan ke Afganistan

Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan segera meng­umumkan kebijakan­nya­ mengenai pengiriman ­pa­­­su­­kan tambahan ke Afga­nis­tan. Kepastian pengirim­an pa­sukan baru akan di­sam­pai­kan minggu depan seusai ha­ri­ raya Thanksgi­ving.

Jenderal tertinggi pasuk­an Amerika di Afganistan meminta tambahan 40 ribu anggota pasukan. Obama tengah berhitung apakah akan memenuhi permintaan itu atau mengurangi jumlah yang diminta. Pemerintah harus mengeluar­kan dana sekitar US$ 75 juta untuk pe­nambahan anggota pa­-suk­an tersebut.

Obama lebih berharap rakyat Afganistan memiliki kekuatan pertahanan sendiri. Pasukan tambahan diperlukan untuk mempercepat pelatihan pasukan keamanan Afganistan. ”Delapan tahun mereka tak memiliki (sistem pertahanan) yang kuat. Saya pikir mungkin perlu strategi baru untuk menyelesaikan pekerjaan ini,” ucap Obama.

INGGRIS
Blair Diselidiki Soal Irak

Pemerintah Inggris tengah menyelidiki tanggung jawab dan peran mantan perdana menteri Tony Blair terkait perang Irak. Komisi perang Irak yang diketuai Sir John Chilcot memulai dengar pendapat perdana pada 24 November lalu di Queen Elizabeth II Confe­rence Centre, London. Hampir seluruh jajaran petinggi pemerintahan Blair dihadapkan dalam rapat dengar pendapat tersebut.

Dalam rapat itu terung­kap fakta bahwa Blair sudah mengetahui Saddam Hus­sein tak memiliki senjata pemusnah massal sepuluh hari sebelum perang Irak dimulai. Sir William Ehrman, mantan direktur pertahanan dan intelijen Kementerian Luar Negeri Inggris, menyatakan berda­sarkan temuan intelijen diketahui bahwa Saddam belum mampu membuat senjata pemusnah massal. Ehrman juga menyebutkan Irak tak memiliki hubungan dengan Al-Qaidah maupun jaringan teroris mana pun.

Pernyataan ini sangat me­ngejutkan. Sebab, sebelumnya Blair selalu menyatakan­ bahwa data intelijen menunjukkan Saddam tengah mem­buat senjata kimia dan biologi. Komisi yang dibentuk oleh Perdana Menteri Gordon Brown ini akan bekerja hingga Februari tahun depan untuk menemukan kebenaran pada invasi Irak itu, termasuk seberapa jauh kedekatan Blair dan Bush menyebabkan Inggris terlibat dalam invasi tersebut.

Suryani Ika Sari, Sita Planasari (BBC, AFP, AP, Reuters, Mirror)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus