Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

4 Fakta Suku Uighur, Suku Minoritas di Cina

Uighur merupakan suku minoritas dari negara Cina. Simak sejumlah fakta mengenai Suku Uighur

16 November 2022 | 14.07 WIB

Orang-orang berbaur di kota tua Kashgar, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Cina, 22 Maret 2017. [REUTERS / Thomas Peter]
Perbesar
Orang-orang berbaur di kota tua Kashgar, Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Cina, 22 Maret 2017. [REUTERS / Thomas Peter]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Di dalam G20, salah satu negara adidaya yang berada di Bali adalah Cina. Walau hanya terdiri dari satu ras, Cina memiliki beragam suku yang mendiami negaranya. Dari sekian banyak suku, salah satu yang terkenal adalah Uighur.

Dikutip dari laman Britannica, suku Uighur adalah masyarakat berbahasa Turki di pedalaman Asia Tengah bagian Timur, khususnya di negara Cina. Berikut rangkuman fakta dari suku Uighur di Cina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

1. Pernah menjadi salah satu kekaisaran terbesar di dunia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca : Penahanan Etnis Muslim Uighur di Cina

Dikutip dari publikasi A Brief Introduction To Uyghurs And East Turkistan dari Unesco, James Churchward seorang penulis asal Britania menggambarkan Kekaisaran Uighur dalam bukunya yang berjudul “The Great Uighur Empire” sebagai kerajaan kolonial terbesar dan terpenting milik Mu, Kekaisaran Matahari.

Suku Uighur mendirikan Kekaisaran Uighur di daerah Uighur, Toquz Oghuz, Orkhon, Khanate yang membentang dari Laut Kaspia hingga Manchuria yang berdiri dari 745 hingga 840 Masehi. Akan tetapi, kerajaan ini diserbu oleh orang Kirgis pada 840 Masehi yang membuatnya bermigrasi ke arah Tien Shan.

2. Tinggal di wilayah tergersang di dunia

Melansir laman Britannica, Suku Uighur sebagian besar adalah orang-orang desa yang tinggal menetap di jaringan oasis yang terbentuk di lembah dan lereng yang terletak di Tien Shan, Pamir. Karena tinggal di salah satu wilayah tergersang di dunia, masyarakat Uighur selama berabad-abad telah mempraktekkan irigasi untuk menghemat persediaan air untuk pertanian.

3. Dicurigai sebagai pembangkang dan separatis

Baca : Sejarah Kekerasan terhadap Etnis Uighur di Xinjiang  

Pada 1950-an, Suku Uighur di Xinjiang yang hidup berdampingan dengan etnis Han, etnis mayoritas Tionghoa yang berbondong-bondong datang ke Xinjiang. Seiring waktu, mereka saling bersitegang akibat kesenjangan ekonomi dan etnis. Puncaknya pada Juli 2009 ketika 200 orang Han tewas dan 1.700 lainnya luka-luka.

Kemudian, otoritas China menanggapi dengan menindak orang Uighur yang dicurgiai sebagai pembangkang dan separatis. Tindakan pihak yang berwenang ini termasuk penembakan, penangkapan, dan hukuman penjara pada 2017. Usaha pemerintah yang paling kontroversial yang ditanggapi dengan protes dari organisasi hak asasi manusia adalah penahanan tanpa batas waktu hingga satu juta orang Uighur di kamp khusus.

4. Salah satu suku terbesar

Publikasi A Brief Introduction To Uyghurs And East Turkistan menuliskan bahwa sensus pemerintah Tiongkok pada 2003 menetapkan jumlah suku Uighur hampir 9 juta penduduk yang menjadikan mereka yang terbesar kelima dari 55 etnis minoritas yang diakui secara resmi di Tiongkok.

Sebelum itu, pada 1949 Uighur menyumbang 95 persen dari populasi di Turkistan Timur. Pada 60 tahun usia pemerintahan komunis Tiongkok, Uighur secara resmi mewakili 45 persen dari populasi negara tersebut. Sedangkan, etnis Han hanya menyumbang sebesar 40 persen.

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Baca : 1,1 Juta Intelejen Cina Tinggal Bersama Keluarga Muslim Uighur 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus