Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Korea Selatan pada Senin, 4 Maret 2024, mulai mengambil langkah hukum terhadap 7 ribu dokter magang, yang menolak kembali bertugas. Langkah yang diambil adalah mencabut izin praktik dokter-dokter itu selama tiga bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Min-soo mengatakan para dokter yang mengabaikan perintah Pemerintah untuk kembali bekerja, akan dikasih pemberitahuan pada Selasa, 5 Maret 2024, kalau izin praktik kerja mereka dicabut sementara.
Otoritas kesehatan Korea Selatan mulai menginvestigasi di lapangan terhadap 50 rumah sakit pendidikan untuk memastikan berapa banyak dokter magang yang tidak kembali bertugas sehingga pemerintah bisa mengambil langkah-langkah di bawah hukum dan prinsip-prinsip jika para dokter itu membangkang.
“Jika Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengkonfirmasi para dokter magang ini absen, maka kami akan melayangkan pemberitahuan pada mereka (soal penangguhan sementara izin praktik mereka),” kata Park, Senin, 4 Maret 2024.
Menurutnya, penangguhan izin kerja para dokter magang ini bisa berdampak pada tertundanya atau terhambatnya para dokter magang yang ingin melanjutkan sekolah ke kedokteran spesialis atau membuat mereka menjadi terlambat lebih dari satu tahun untuk melanjutkan sekolah spesialis. Pasalnya mereka dianggap gagal memenuhi kewajiban periode sebagai dokter magang (koas).
Lee juga memperingatkan catatan bahwa para dokter magang yang membangkang itu dan alasannya akan tertuang dalam catatan disiplin administratif dokter-dokter itu. Hal ini bisa berdampak pada peluang mereka dalam mendapatkan pekerjaan.
Kepala Kepolisian bidang investigasi Woo Jong-soo mengatakan kepolisian Korea Selatan akan melakukan investigasi dengan ketat terhadap dokter-dokter magang yang membangkang ini jika mereka melawan keputusan pemerintah yang membekukan sementara izin praktiknya. Sampai berita ini diturunkan, belum ada dokter magang yang melayangkan gugatan ke pengadilan soal keputusan pemerintah ini
Para dokter dan mahasiswa kedokteran di Korea Selatan menentang rencana pemerintah yang ingin menambah kuota mahasiswa baru fakultas kedokteran. Sebab jumlah dokter di Korea Selatan saat ini dirasa sudah cukup sehingga menaikkan jumlah dokter bisa menimbulkan perawatan yang tidak perlu dan memperburuk rencana keuangan asuransi nasional.
Bukan hanya itu, rencana menambah quota penerimaan mahasiswa kedokteran sebanyak 2 ribu orang, juga tidak akan mengatasi beban rumah sakit pendidikan dan kurangnya insentif bagi dokter yang praktik dilayanan penting, seperti pediatrik, kebidanan dan layanan pengobatan emergensi. Namun Pemerintah Korea Selatan berkeras, negara itu harus mulai melatih dokter-dokter baru segera karena Korea Selatan dikhawatirkan kekurangan sampai 15 ribu dokter pada 2035.
Sumber: koreaherald.com
Pilihan editor: Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini