Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERNAH dielu-elukan jutaan rakyat Mesir, mantan presiden Muhammad Mursi Isa al-Ayyat wafat pada usia 67 tahun dalam keadaan tragis, Senin, 17 Juni lalu. Esoknya, jenazahnya dikuburkan di permakaman Al-Wafaa wa al-Amal di Distrik Kota Nasr di pinggiran timur Ibu Kota Kairo tanpa upacara resmi layaknya seorang bekas kepala negara.
Di bawah penjagaan ketat aparat, pemakaman Mursi hanya dihadiri istri, dua putranya, dan orang-orang terdekatnya. Anak lelaki Mursi, Ahmed, mengatakan kepada Associated Press bahwa badan keamanan Mesir menolak untuk mengizinkan ayahnya dikubur di permakaman keluarga di tempat kelahirannya di Al-Adwah, desa di delta Sungai Nil, sekitar 231 kilometer di selatan Kairo.
“Kami memandikan tubuh mulianya di rumah sakit penjara Tora dan menyalatkannya di masjid penjara,” kata Ahmed. Tapi, “Dia dimakamkan di tempat peristirahatan terakhir para tokoh spiritual Al-Ikhwan al-Muslimun.”
Tak ada sepatah pun kata dari Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi. Pemakaman Mursi juga senyap dari pemberitaan media setempat. Wartawan dilarang menghadiri upacara penghormatan singkat untuk Mursi. Hanya satu surat kabar besar, Al Masry Al Youm, yang mengangkatnya di halaman depan. Itu pun tidak menyebutkan Mursi sebagai mantan presiden.
Mursi lahir di Al-Adwah, Mesir, 8 Agustus 1951. Dia menjadi dosen Zagazig University sebelum menjadi legislator dari jalur independen dan mendirikan Partai Kebebasan dan Keadilan. Presiden Al-Ikhwan al-Muslimun itu terpilih sebagai Presiden Mesir pada 2012 setelah gerakan rakyat dalam Musim Semi Arab mengakhiri 30 tahun rezim Presiden Husni Mubarak. Tapi, setahun kemudian, dia digulingkan kelompok militer pimpinan Abdul Fattah as-Sisi. Kudeta terjadi setelah gelombang unjuk rasa yang memprotes bahwa Mursi dan Al-Ikhwan al-Muslimun memaksakan penerapan syariah Islam, kegagalan reformasi militer, dan kesalahan mengelola ekonomi. Mursi dan para koleganya ditahan dan Al-Ikhwan al-Muslimun dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Wafatnya Mursi menyisakan misteri. Dia meninggal setelah pingsan ketika diadili di Kairo dalam persidangan kasus spionase, satu dari sederet dakwaan yang dialamatkan kepadanya setelah dia terpental dari kekuasaan. Dokter mengatakan Mursi meninggal karena serangan jantung. Tapi orang-orang terdekat Mursi ragu terhadap hal itu karena Mursi tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
Mursi, yang memiliki sejarah panjang penyakit diabetes, hati, dan ginjal, dipenjara hampir enam tahun tanpa perawatan medis yang memadai. “Kematian mantan presiden Mursi terjadi setelah penganiayaan pemerintah selama bertahun-tahun,” ujar Sarah Leah Whitson, Direktur Human Rights Watch Timur Tengah dan Afrika Utara. Badan itu bersama Amnesty International dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan penyelidikan independen atas kematian tersebut.
UKRAINA
Penembak Jatuh Pesawat MH17 Diburu
PENYELIDIKAN jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 menemui titik terang. Tim investigasi gabungan yang dipimpin Belanda telah menetapkan empat tersangka yang menembak jatuh pesawat itu di Donetsk, wilayah Ukraina yang berbatasan dengan Rusia, pada 17 Juli 2014 yang menewaskan 298 orang.
Menurut BBC, tiga tersangka—Igor Girkin, Sergei Dubinsky, dan Oleg Poelatov—adalah warga Rusia. Seorang lainnya, Leonid Kharchenko, berpaspor Ukraina. Girkin adalah veteran tentara Rusia dan pemimpin kelompok pemberontak pro-Rusia di Donetsk.
Surat perintah penangkapan internasional telah dikeluarkan untuk keempat tersangka, Rabu, 19 Juni lalu. Pengadilan perdana untuk kasus ini akan digelar di Belanda pada 9 Maret tahun depan.
KOREA UTARA
Lawatan Bersejarah Xi Jinping
PRESIDEN Cina Xi Jinping menjalani lawatan bersejarah pertamanya ke Pyongyang, Korea Utara, Kamis, 20 Juni lalu. Xi memenuhi undangan Kim Jong-un setelah Pemimpin Tertinggi Korea Utara itu melakukan kunjungan pertamanya ke Beijing pada Maret tahun lalu.
Menurut kantor berita Korea Utara, KCNA, dalam pertemuan itu Xi mengatakan bahwa Cina akan mendukung strategi baru Korea jika sanksi internasional tidak dicabut. Kedua pemimpin bersepakat mempererat komunikasi dan kerja sama di berbagai bidang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo