KETUA Partai Chart Thai Jenderal Chatichai Choonhavan, mengundang beberapa anggota parlemen dan pihak militer Muangthai bermain golf. Pertandingan persahabatan, yang menurut rencana akan diselenggarakan dalam pekan ini, tampaknya dilakukan untuk meredam ketegangan antara kedua kelompok itu akibat debat soal tambahan dana rahasia angkatan darat yang tak begitu mulus di parlemen. Semua ini bermula pada pertengahan November lalu, ketika Panitia Pengawasan Anggaran di parlemen memutuskan agar dana rahasia AD yang berjumlah 287 juta baht (US$ 11 juta) dipotong sebanyak 4 juta baht. Kontan saja, Kepala Staf AD Muangthai Jenderal Chavalit Yongchaiyudh berang. "Belum pernah terjadi pemotongan dana rahasia selama ini. Saya satu-satunya komandan yang mengalami. Benar-benar menyakitkan hati," katanya dalam suatu upacara di Markas AD Divisi 9 di Kota Kanchanaburi. Jenderal Chavalit ternyata tidak cuma menolak keputusan parlemen. Ia menemui Ketua Biro Anggaran, Bordi Chunnananand, tanpa melalui Panitia Pengawasan Anggaran. Dia malah minta agar Biro Anggaran menambah dana rahasia AD 12 juta baht (US$ 461.000). Tak hanya itu, Chavalit pun mengirim sejumlah perwira tinggi AD untuk mengadakan "langkah pendekatan" kepada 58 anggota Panitia Pengawasan Anggaran. Menghadapi tekanan pihak militer ini, ternyata parlemen tunduk. Penambahan dana rahasia itu disetujui dengan perhitungan 171 melawan 53 dari 324 anggota. Selain karena tekanan, hal itu terjadi karena 40 anggota parlemen tak hadir. Suara sumbang pun terdengar di kalangan anggota yang tak setuju. "Ini aneh," komentar Samphan Paenpat, anggota Partai Demokrat. "Yang minta uang orang lain, kok, kita diminta mengantar ke rumahnya." Perbedaan pendapat di kalangan militer dan sipil di parlemen dinilai merupakan suatu usaha melakukan kontrol dalam penggunaan anggaran negara. Bagi pihak sipil hal ini merupakan kemenangan untuk mewujudkan demokrasi sistem parlemen. "Kami hanya melakukan pendekatan untuk menjelaskan alasan perlunya penambahan dana rahasia itu. Tak ada tekanan, kok," kata seorang perwira tinggi di departemen hankam Muangthai pada Yuli Ismartono dari TEMPO. Alasan penambahan dana itu, menurut Jenderal Chavalit, untuk membenahi peralatan perang elektronik dalam menghadapi infiltrasi tentara Vietnam di perbatasan Kamboja. Selain itu, untuk menunjang penggalakan operasi patroli, personel AB Muangthai yang kini jumlahnya 6 juta orang, perlu ditambah. Tindakan ini tampaknya berangkat dari satu kekhawatiran akan gejala kembalinya unsur komunis -- sisa CPT (Partai Komunis Muangthai) -- yang sering disebut dalam berbagai seminar dan ceramah tentang keamanan nasional Muangthai. Didi Pambadi Laporan Yuli Ismartono (Bangkok)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini