Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Amarah sadat dan pembersihannya

Presiden anwar sadat mengadakan pembersihan-pembersihan, tindakan anti soviet ditingkatkan -- 7 diplomat soviet (termasuk dubes vladimir polyakov) diusir dari mesir. uni soviet dituduh mendalangi pertikaian.

26 September 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MESIR, sepeninggal Presiden Gamal Abdul Nasser, telah berubah menjadi "neraka" bagi Uni Soviet. Presiden Anwar Sadat, pengganti Nasser, ternyata tak begitu ramah terhadap lamunanya ia bahkan tak segan-segan mengusir. Terakhir Sadat menyuruh pulang tujuh diplomat Soviet, termasuk Duta Besar Vladimir Polyakov. Uni Soviet dituduh mendalangi pertikaian agama di Mesir, Islam kontra Kristen Koptik, yang meletup dua pekan silam. "Gerakan itu punya tujuan akhir untuk menggulingkan saya," kata Sadat. Tujuh diplomat Soviet itu diberinya waktu dua hari mulai 15 September untuk meninggalkan Kairo. Mesir juga mengusir Sekretaris Pertama Sandor Egaz dari Kedutaan Besar Hungaria. Tak disebutkan tuduhan terhadap Egaz. Diduga ia terlibat dalam kegiatan mata-mata. Tuduhan melakukan kegiatan spionase langsung dialamatkan erhadap Biro Penghubung Militer (BPM) Sovict di Mesir. Menurut Al Aram, suratkabar resmi pemerintah, BPM Soviet yang mempekerjakan 17 perwira itu telah menyusupkan seorang opsir Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) -- dinas rahasia Soviet. BPM Soviet diminta untuk ditutup. Begitu pula BPM Mesir di Moskow. Belakangan ini hampir tak ada kegiatan hubungan militer kedua negeri itu karena Mesir tak lagi membeli senjata Soviet. Pembersihan terjadi pula terhadap warga Soviet -- meliputi 1.500 penasihat teknis yang bekerja di proyek aluminium, pabrik baja, galangan kapal dan proyek pengerukan tanah di Bendungan Aswan. Kelmpok ini diberi waktu satu minggu untuk berangkat dari Mesir. Juga tak ada alasan terperinci mengenai pemutusan kontrak kerja dengan para teknisi tersebut. Banyak teknisi sipil maupun penasihat militer Soviet memasuki Mesir di jaman Nasser berkuasa. Terutama sejak Mesir dipukul Israel dalam perang 1967, Nasser sepenuhnya bergantung pada Moskow. Tapi begitu Nasser wafat, September 1970, dan digantikan oleh Sadat, situasi langsung berubah. Mesir jadi lebih dekat ke Barat. Awal 1973, Sadat bahkan tak segan-segan mengusir 17.000 penasihat militer Soviet. Para teknisi maupun penasihat militer Soviet itu sebetulnya sudah lama menjengkelkan Mesir. Antara lain mereka, bila hendak kembali ke negeri asal, entah cuti, punya kegemaran memborong emas sebagai oleh-oleh. Mula-mula, tulis Hassanein Heikal dalam buku Road to Ramadhan, mereka membawa sekedar perhiasan, kemudian malah emas balokan. Sadat mengetahui hal itu dan marah. Hanya saja, waktu itu, ia merasa belum kuat bertindak. Tindakan Sadat mengusir Polyakov dan staf dibalas langsung oleh Uni Soviet. Atase Militer Mesir Letkol Abdul Hamid Khalifa dan stafnya diberi waktu satu minggu untuk meninggalkan Moskow. Kursi Duta Besar Mesir di Uni Soviet sudah lama tak diduduki. Samih Anwar yang dilantik Sadat di tahun 1978 tak pernah menempati posnya. Dengan pengusiran Khalifa, hanya 10 diplomat Mesir masih ada di Moskow--sama dengan jumlah diplomat Soviet di Kairo. Batang Leher Uni Soviet membantah tuduhan bahwa mereka mencampuri urusan dalam negeri Mesir. Bahkan Uni Soviet balik menuduh bahwa para pemimpin Mesir memerlukan tindakan anti-Soviet ini untuk mengalihkan perhatian rakyat supaya tidak menyerang pemerintah sendiri. Tuduhan Soviet ini agak disangsikan kebenarannya. Ketika Mesir yang berpenduduk 41 juta itu mengadakan referendum, dua minggu lalu, lebih dari 90% suara mendukung kebijaksanaan Sadat. Namun Sadat juga melakukan pembersihan terhadap unsur antipemerintah. Telah ditahan 1.500 orang pemuka agama dan politisi yang terlibat pertikaian Islam kontra Kristen Koptik. Sadat juga telah mengawasi sejumlah besar masjid dan imam masjid, dan pimpinan umat Kristen Koptik Shenouda 111. Terhadap para penghasut Sadat mengeluarkan ancaman. "Saya akan patahkan batang leher kalian." katanya. Sadat bisa bicara gdgah, tapi banyak suara ragu. Pembersihan yang dilakukan Sadat kini, terbesar sejak 11 tahun ia memerintah, mengenai banyak pihak bahkan termasuk pengarang Hassanen Heikal sendiri ikut ditangkap. Majalah Inggris Tbe Economist pertengahan September pun tak kurang mengecam Sadat, dan mengingatkan di masa Raja Barouk dan Presiden Nasser pun masjid dikontrol, tapi gagal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus