Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, 3 Ribu Bebek di Jepang Bakal Dimusnahkan

Sekitar 3 ribu bebek akan dimusnahkan di Jepang setelah pendeteksian wabah baru flu burung di sebuah peternakan unggas di Prefektur Saitama

27 Januari 2023 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seekor burung gannet utara mati terlihat di dekat pantai di Pleumeur-Bodou tempat suaka burung di kepulauan Sept-Iles yang terkena wabah flu burung di lepas pantai Perros-Guirec di Brittany, Prancis, 6 September 2022. Flu burung menyerang ternak sejak awal Juli, membunuh orang dewasa dan membuat mereka kelaparan. REUTERS/Stephane Mahe

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 3 ribu bebek akan dimusnahkan di Jepang setelah terdeteksi ada wabah baru flu burung di sebuah peternakan unggas di Prefektur Saitama, utara Tokyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebuah kasus yang mencurigakan terdeteksi di sebuah peternakan unggas di Kota Gyoda. Hari ini, dari hasil pemeriksaan terperinci, infeksi flu burung yang sangat patogen dikonfirmasi," kata pemerintah daerah Saitama, Kamis, 26 Januari 2023.


Dalam keterangan disebutkan pula pemusnahan sekitar 3 ribu bebek di peternakan unggas tersebut sedang dilakukan. Pihak berwenang setempat memberlakukan karantina terhadap transportasi unggas dalam radius tiga kilometer.



Disinfeksi peternakan unggas dan peralatannya diharapkan selesai pada 29 Januari. Dengan mempertimbangkan adanya wabah terbaru, maka jumlah ayam yang dimusnahkan di Jepang musim ini mendekati 11 juta ekor. Itu adalah angka tertinggi sepanjang masa di Jepang.



Pada musim sebelumnya, mulai November 2020 sampai akhir Maret 2021 atau saat industri unggas Jepang mengalami kerugian paling parah akibat flu burung, sebanyak 9,87 juta ekor ayam dimusnahkan. Dari jumlah itu, 52 titik wabah terjadi di 18 prefektur.



Para ahli menjelaskan wabah itu terkait dengan fakta kalau burung yang bermigrasi telah kembali lebih awal dari biasanya pada tahun ini. Dengan begitu, infeksi menyebar dengan cepat ke seluruh kawasan.


Flu burung telah menyebabkan harga telur ayam - yang sudah tinggi di tengah inflasi dan naiknya harga produk makanan - melonjak ke angka tertinggi dalam 29 tahun terakhir.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus