Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Dua kapal perusak (destroyer) Angkatan Laut Amerika Serikat yang mengawal tiga kapal dagang melalui Teluk Aden berhasil mengalahkan serangan Houthi yang didukung Iran di Yaman. Kabar tersebut disampaikan oleh militer AS pada Selasa, 10 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua kapal perusak itu ialah USS Stockdale dan USS O'Kane. Adapun perjalanan kapal-kapal itu melalui Djibouti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komando Pusat AS melalui unggahan di X menyebut bahwa Houthi meluncurkan beberapa pesawat nirawak dan rudal jelajah saat kapal-kapal tersebut melintasi Teluk pada Senin dan Selasa pekan ini.
"Serangan sembrono tersebut tidak mengakibatkan cedera dan kerusakan pada kapal, warga sipil, atau Angkatan Laut AS," kata Centcom, dikutip dari Reuters.
Seorang juru bicara militer Houthi mengatakan sebelumnya pada hari Selasa bahwa kelompok tersebut telah menargetkan tiga kapal pasokan dan dua kapal perusak Amerika yang mengawal mereka di Teluk Aden.
Kelompok Houthi di Yaman meyakinkan akan mempertahankan blokade wilayah laut merekaterhadap kapal-kapal Israel sebagai balasan atas informasi intelijen mengenai perusahaan pelayaran Israel yang menjual aset Houthi ke perusahaan lain.
Houthi yang berpihak pada Iran itu mengatakan telah mengintensifkan serangan mereka sebagai bentuk dukungan pada Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon dalam perlawanan mereka terhadap tindakan Israel di wilayah tersebut.
"Informasi intelijen mengonfirmasi banyak perusahaan yang beroperasi di bidang pelayaran maritim yang berafiliasi dengan Israel berupaya menjual aset mereka dan mengalihkan properti mereka dari kapal-kapal pengiriman dan transportasi maritim ke perusahaan lain," kata juru bicara Houthi, Yahya Sarea, Ahad, 3 November 2024.
Houthi telah berupaya menghalangi kapal-kapal komersial milik Israel dan sekutu Baratnya selama perjalanan melalui Laut Merah. Mereka mengklaim tindakan itu ditujukan untuk demi mengakhiri perang Israel di Gaza, di mana AS memegang peran besar. Sebaliknya, AS menilai serangan Houthi sebagai ancaman terhadap perdagangan dan kebebasan navigasi internasional.