Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Lansia Internasional diperingati tiap tahun pada 1 Oktober. Itu ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1990. Adapun Majelis Umum mengadopsi Prinsip-Prinsip PBB untuk orang lanjut usia atau lansia, pada 1991.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari United Nations, penduduk lanjut usia didefinisikan sebagai mereka yang berusia 65 tahun. Penting memahami kesehatan, pengobatan dan pencegahan penyakit jika berfokus terhadap lansia. Dalam masyarakat dengan populasi lansia penting memahami kemampuan dalam lingkungan sosial mereka tinggal. Lingkungan yang mendukung membantu orang lanjut usia untuk mempertahankan tingkat aktivitas dan kemandirian .
Hari Lansia Internasional 2023
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hari Lansia Internasional diperingati pada 1 Oktober setiap tahun untuk menekankan kesadaran masyarakat sehubungan dengan tantangan dan peluang yang terkait lansia. Itu termasuk mobilisasi organisasi masyarakat, keluarga, dan pemangku kepentingan untuk membantu lansia menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Peringatan Hari Lansia Internasional 2023 menggunakan tema Memenuhi Janji Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia untuk Lansia: Lintas Generasi. Tema tersebut bertujuan sebagai seruan untuk menarik perhatian terhadap kebutuhan lansia secara global dalam pemenuhan hak mereka, termasuk melaporkan pelanggaran.
Adanya peringatan ini juga untuk memupuk solidaritas melalui kesetaraan dan timbal balik antargenerasi juga menawarkan solusi jangka panjang untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tujuan Peringatan Hari Lansia Internasional 2023
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran global mengenai Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Menghasilkan komitmen di antara semua pemangku kepentingan untuk memperkuat perlindungan hak asasi manusia generasi lansia saat ini dan masa depan di seluruh dunia.
2. Berbagi dan belajar dari model perlindungan hak asasi manusia antargenerasi di seluruh dunia.
3. Menyerukan kepada Pemerintah dan badan-badan PBB untuk meninjau berbagai praktik lansia saat ini dengan tujuan untuk mengintegrasikan pendekatan perjalanan hidup. Itu berhubungan dengan hak asasi manusia dalam pekerjaan, partisipasi aktif dan bermakna dari semua pemangku kepentingan. Itu termasuk masyarakat sipil, lembaga-lembaga hak asasi manusia nasional dan para lanjut usia itu sendiri, dalam upaya memperkuat solidaritas antar generasi dan kemitraan antargenerasi.