Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri-menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN Foreign Ministers pada Jumat, 20 Oktober 2023 mengeluarkan pernyataan mengecam keras eskalasi konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung sejak Sabtu, 7 Oktober 2023 menyusul serangan kelompok pejuang Hamas di Israel.
Para menlu ASEAN juga menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum humaniter internasional dan diciptakannya koridor kemanusiaan.
“Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian dan cederanya warga sipil, termasuk warga negara ASEAN,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Dari negara-negara Asia Tenggara, tercatat sejauh ini Thailand mengatakan ada 19 warganya yang ditahan sebagai sandera Hamas. Pada Rabu lalu, pemerintahnya mengatakan sekitar 20 warga negara Thailand tewas dalam konflik di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah tersebut dilaporkan naik dari angka korban sebelumnya, yaitu sebanyak 18 orang.
Sementara, korban jiwa Palestina dari serangan udara yang dilancarkan Israel secara terus-menerus saat ini mencapai 3.758 orang, kata kementerian kesehatan Gaza pada hari Kamis.
Para menteri ASEAN dalam pernyataannya menegaskan kembali dukungan terhadap solusi dua negara sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang relevan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"ASEAN menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara yang dinegosiasikan yang memungkinkan Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan," kata pernyataan itu.
"Ini akan menjadi satu-satunya jalan yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan akar penyebab konflik," tambah dia.
Mereka pun menyerukan perlindungan semua warga sipil dan “pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera”.
Hamas sebelumnya menyarankan agar para sandera dapat ditukar dengan sekitar 6.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Sementara, Israel telah mengatakan bahwa blokade total wilayah kantong tersebut tidak akan berakhir sebelum para sandera Israel dibebaskan.
ASEAN juga mendesak masyarakat internasional agar mendukung proses perdamaian antara Israel dan Palestina guna menjamin perdamaian dan stabilitas jangka panjang di kawasan.
Selama 14 hari terakhir, Israel terus membombardir wilayah Palestina yang terkepung itu sampai merenggut korban tewas yang jumlahnya kini mendekati 4.000 orang, 750 di antaranya anak-anak.
Serangan Israel menargetkan bangunan-bangunan di kawasan pemukiman padat penduduk, yang ditudingnya digunakan oleh kelompok Palestina Hamas.
Bencana kemanusiaan semakin parah ketika Israel memutus air, listrik dan pasokan lainnya ke Gaza. Sekitar 2 juta penduduk mengalami kekurangan kebutuhan dasar, yang menimbulkan kekhawatiran dari PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia.
Israel juga memerintahkan evakuasi warga dari Gaza utara, yang berdampak kepada lebih dari 1 juta orang atau hampir setengah dari seluruh penduduk di kantong Palestina itu.
Setelah menyerang sebuah rumah sakit di Gaza pada Selasa lalu, Israel pada Kamis membom gereja ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Gaza, di mana sekitar 500 Muslim dan Kristen Palestina sedang berlindung.
Pilihan Editor: Negara Pengekspor Senjata Terbesar di Dunia yang Menetang Israel
NABIILA AZZAHRA ABDULLAH