Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Azerbaijan mengatakan pasukan militernya menghancurkan peluncur roket di Armenia terkait konflik Nagorno-Karabakh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Azerbaijan mengatakan peluncur roket itu digunakan untuk menembakkan roket ke sejumlah kota di negara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perang yang telah berlangsung selama dua pekan ini telah menewaskan ratusan orang baik militer maupun warga sipil.
Rusia, yang memediasi konflik ini, telah menghubungi menteri Pertahanan kedua negara untuk bisa mengendalikan diri.
“Militer Armenia mengonfirmasi posisi pasukan terkena serangan tapi membantah telah menembakkan roket ke Azerbaijan,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Militer Armenia mengancam akan menerang target militer di dalam Azerbaijan.
Konfrontasi langsung antara Armenia dan Azerbaijan berpotensi menjadi tidak terkendali dan menghancurkan kedua negara.
Pemerintah Rusia menolak terlibat dalam konflik ini meskipun Armenia anggota dari kelompok pertahanan pimpinan Moskow. Alasannya, kesepakatan yang ada tidak mencakup wilayah Nagorno-Karabakh.
Perang Nagorno-Karabakh sempat berlangsung pada 1990 saat kelompok etnis Armenia mencoba memisahkan darii dari Azerbaijan. Saat ini, belum ada negara yang mengakui deklarasi kemerdekaan Nagorno-Karabakh.
Sumber