Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Ambisi Cina Menghentikan Emisi

Cina memasang target ambisius untuk bebas karbon sebelum 2060. Masih membangun pembangkit listrik tenaga uap dan negara pengimpor batu bara terbesar.

10 Juli 2021 | 00.00 WIB

Kota dengan latar belakang pembangkit listrik tenaga batu bara di Harbin, provinsi Heilongjiang, Cina 27 November 2019. REUTERS/Jason Lee/File Photo
Perbesar
Kota dengan latar belakang pembangkit listrik tenaga batu bara di Harbin, provinsi Heilongjiang, Cina 27 November 2019. REUTERS/Jason Lee/File Photo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Cina berjanji akan menjadi negara bebas karbon sebelum 2060.

  • Ketergantungan Cina pada batu bara masih tinggi.

  • Transformasi ke energi bersih mutlak harus dilakukan.

AIR menetes-netes dari atap terowongan tambang batu bara Datai yang dingin di selatan Beijing pada Jumat, 2 Juli lalu. Wang Haijun berjalan menyusurinya. Laki-laki 40 tahun ini menengok kembali terowongan di belakangnya, air yang menetes, sebelum melanjutkan perjalanannya. Ini hari terakhir ia bekerja di sana setelah menghabiskan masa 18 tahun.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus