Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir Korea Selatan membuat warga miskin kian menderita. Seperti yang dialami salah satu warga Seoul, Ha In-sik.
Dengan bermodalkan mangkuk plastik, Ha harus susah payah mengeluarkan air banjir dari apartemennya yang disebabkan oleh hujan deras. Ha tinggal di lantai bawah perumahan di distrik berpenghasilan rendah, Sillim, barat daya Seoul. Bukan hanya merendam tempat tinggalnya, bencana kemarin juga memaksa keluarganya untuk tidur di taman terdekat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria berusia 50 tahun itu, bersama istri dan putrinya, juga mengungsikan peralatan rumah tangga, perabotan, buku, dan bahkan peralatan makan ke luar tempat tinggalnya, untuk melihat apa yang bisa diselamatkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adegan itu memiliki kesamaan dengan flat semi-basement yang terendam air limbah yang digambarkan dalam film Korea Selatan pemenang Oscar 2020 'Parasite'. Film tersebut merupakan kisah tentang kesenjangan sosial yang berkembang di ekonomi terbesar keempat di Asia.
Banjir mungkin saja menyebabkan sedikit ketidaknyamanan dan kerugian finansial di bagian ibukota yang lebih kaya, seperti lingkungan Gangnam yang mewah beberapa kilometer jauhnya. Namun di tempat-tempat seperti Sillim, genangan telah memusnahkan harapan kecil yang telah dipegang teguh oleh orang-orang yang putus asa seperti Ha agar dapat terus bertahan hidup.
"Aku tidak punya uang, tidak ada apa-apa (Itu sudah biasa). Tapi aku datang ke sini untuk tinggal di ruang bawah tanah ini, karena itu satu-satunya pilihan, aku harus tinggal bersama putriku," kata Ha kepada Reuters.
"Tapi aku putus asa sekarang. Semuanya hilang, tidak ada bantuan dan aku bahkan tidak punya sendok untuk makan."
Ha tidak sendirian dalam kesengsaraannya. Penduduk lain di Sillim mengeluarkan air di kediamannya dengan mangkuk besar. Ia juga menyisir sisa-sisa air untuk melihat benda apa saja yang masih bisa digunakan.
Pada Senin, 8 Agustus 2022, tiga anggota keluarga yang tinggal di lingkungan itu, termasuk seorang wanita difabel, tenggelam di apartemen mereka yang lebih rendah. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengunjungi Sillim sehari kemudian.
Yoon pada Rabu, 10 Agustus 2022, kemudian meminta maaf atas tragedi itu dan menyerukan langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan perumahan untuk melindungi orang tua, miskin atau cacat dan keluarga, seperti Ha.
Sedikitnya 10 orang tewas akibat hujan deras yang melanda bagian utara negara itu sejak Senin. Banjir juga mengakibatkan aliran listrik terputus, tanah longsor, dan kereta bawah tanah terendam.
Menurut Administrasi Meteorologi Korea, banjir minggu ini membawa hujan terberat dalam 115 tahun di Seoul. Hingga Rabu, enam orang orang dilaporkan masih hilang. Sekitar 570 warga kehilangan rumah untuk sementara, sementara 1.400 telah dievakuasi. Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat mengkonfirmasi, semua yang terdampak sebagian besar di Seoul.
Saat awan hujan bergerak ke selatan pada Rabu, upaya pemulihan mulai dilakukan, setidaknya di distrik yang lebih baik. Sementara sebagian besar Sillim tetap banjir, dan penduduk menyamakan kondisinya dengan "lumpur", di Gangnam sebagian besar jalan telah dibersihkan dan lalu lintas kembali normal.
Ha mengatakan akan memakan waktu sekitar 10 hari untuk pindah kembali ke apartemennya. Dia mengatakan satu-satunya bantuan yang ditawarkan pemerintah adalah untuk tempat penampungan sementara di gimnasium, yang dia tolak.
Seorang pejabat di kantor distrik Gwanak menyatakan, upaya pemulihan di Sillim bisa lebih lambat karena konsentrasi apartemen kecil dan rumah-rumah yang berjajar di jalan-jalan sempit. Sedangkan Gangnam, memiliki jalan raya lebar dan gedung perkantoran.
Pejabat itu mengatakan jumlah tentara yang terlibat dalam pemulihan banjir Korea Selatan akan ditingkatkan dari 210 menjadi 500 pada Kamis, 11 Agustus 2022. "Kami melakukan upaya habis-habisan untuk membantu warga, membawa semua orang dari kantor, pasukan, dan sukarelawan kami," kata pejabat itu.
Baca: Banjir Korea Selatan Mulai Surut, Distrik Elit Gangnam Masih Terendam
REUTERS