Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bea Cukai Cina Akan Pantau Pelancong dari Negara yang Alami Wabah Cacar Monyet

Bea cukai Cina dalam enam bulan ke depan akan memantau orang-orang yang masuk demi mencegah terjadinya penyebaran penyakit cacar monyet

16 Agustus 2024 | 19.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Laki-laki, 38 tahun, asal Nigeria, positif menderita penyakit monkeypox. Sumber: The Straits Times

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Cina dalam enam bulan ke depan akan memantau orang-orang yang masuk ke negara itu demi mencegah terjadinya penyebaran penyakit cacar monyet (mpox). Pernyataan itu disampaikan bea cukai Cina pada Jumat, 16 Agustus 2024, setelah WHO kembali mengumumkan virus cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pelancong dari negara-negara yang mengalami wabah cacar monyet, yang telah melakukan kontak dengan kasus cacar monyet atau mengalami gejala-gejalanya, harus mengambil inisiatif untuk mengatakan pada petugas bea cukai,” demikian pernyataan Beijing. WHO sudah mengganti nama virus monkeypox menjadi mpox. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bukan hanya itu, Beijing juga akan menyemprotkan cairan pembersih anti-kuman pada kendaraan-kendaraan, kontainer dan barang-barang dari area-area yang terjangkit kasus penyakit cacar monyet. Sebelumnya pada Rabu, 14 Agustus 2024, WHO untuk kedua kalinya mendeklarasikan cacar monyet sebagai sebuah darurat kesehatan global. Langkah itu dilakukan WHO setelah viral wabah cacar monyet di Republik Demokrasi Kongo menyebar ke negara-negara tetangganya.    

Komisi kesehatan Cina pada tahun lalu mengumumkan virus cacar monyet akan diperlakukan sebagai sebuah penyakit menular kategori B agar memungkinkan otoritas mengambil langkah-langkah darurat seperti melarang acara kumpul-kumpul, menutup sementara ruang-ruang kantor dan sekolah atau menutup area-area yang terjadi wabah cacar monyet.

Penyakit menular kategori B saat ini termasuk Covid-19, AIDS dan SARS. Cacar monyet bisa menular lewat kontak secara dekat. Biasanya, orang yang terinfeksi akan mengalami gejala ringan, namun ada beberapa kasus yang berakhir dengan kematian. Gejala penyakit cacar monyet seperti flu dan isi cacar berupa nanah. 

Darurat kesehatan internasional atau PHEIC adalah peringatan tertinggi dari WHO. PHEIC diumumkan ketika penyakit disebarkan lewat cara baru atau tak biasa, serta ditujukan untuk menggalang dukunga internasional serta pendanaan untuk mengatasi wabah ini. Pernyataan WHO itu menyusul sikap serupa yang diterbitkan Africa Centres for Disease Control and Prevention pada pekan ini untuk cacar monyet.  

Wabah cacar monyet di Kongo saat ini tercatat ada 27 ribu kasus atau terburuk yang pernah dialami Kongo. Sedangkan korban meninggal karena cacar monyet sejak Januari 2023 sudah lebih dari 1.100 orang, yang sebagian besar anak-anak.   


Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus