Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bekas Presiden Mesir Morsi Meninggal saat di Pengadilan

Morsi, Presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, sedang menjalani sidang dalam kasus espionase di pengadilan di Kairo.

18 Juni 2019 | 08.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Kairo – Bekas Presiden Mesir, Mohamed Morsi, meninggal dunia saat menjalani proses persidangan di pengadilan di Kairo, Mesir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga: Empat Alasan Presiden Mesir Digulingkan

 

Jaksa penuntut Mesir mengatakan Morsi, 67 tahun, sempat pingsan saat duduk di bangku terdakwa di ruang pengadilan. Dokter menyatakan Morsi meninggal pada pukul 4.50 sore, Senin, 17 Juni 2019.

“Morsi meninggal saat menghadiri persidangan di pengadilan dengan dakwaan espionase. Selama persidangan, dia mendapat izin untuk memberi penjelasan kepada hakim,” begitu siaran televisi Mesir seperti dilansir Aljazeera, Selasa, 18 Juni 2019.

 

Baca juga: Pengadilan Mesir Vonis Mati 75 Orang Pro Mohamed Morsi

 

Siaran televisi juga menyiarkan,”Setelah persidangan ditunda, bekas Presiden ini pingsan dan meninggal. Tubuhnya lalu dibawa ke rumah sakit.” Ada laporan medis yang menyebutkan jasad Morsi tidak mengalami luka.

Putra Morsi, Abdullah Mohamed Morsi, mengatakan keluarga belum mengetahui keberadaan jasad dari ayahnya. Seperti dilansir Reuters, otoritas Mesir menolak permintaan keluarga agar jasad Morsi dikuburkan di pemakaman keluarga.

Selama hidupnya, Morsi memiliki serangkaian gangguan kesehatan. Ini seperti diabetes, gangguan pada hati dan ginjal. Kondisi kesehatan Morsi menurun karena pengabaian perawatan medis selama dia di penjara. Ini diperparah dengan kondisi di dalam penjara.

 

Baca juga: Mssir Memanas, Presiden Morsi Temui Hakim Agung

 

Aljazeera melansir ada sejumlah laporan bahwa Morsi mengalami penyiksaan dan perlakuan buruk selama di penjara.

Aktivis mengatakan kematian Morsi harus dilihat sebagai akibat dari tindakan otoritas Mesir yang melakukan isolasi sistematis, dan perlakuan buruk terhadap para tahanan politik.

 

Baca juga: Mesir Hapus Morsi dan Pemain Sepak Bola dari Daftar Teroris

 

Morsi merupakan Presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis. Dia terpilih setahun setelah munculnya gerakan Kebangkitan Arab atau Arab Spring pada 2011, yang menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak dari kekuasaan selama 30 tahun.

Saat menjadi Presiden, Morsi mengalami kudeta militer yang dilakukan oleh Jenderal Abdel Fattah el-Sisi, yang saat ini menjabat sebagai Prsiden. Sisi lalu memerintahkan penangkapan Morsi dan memenjarakannya.

Morsi menjadi Presiden Mesir selama satu tahun. Organisasi pendukungnya yaitu Ikhwanul Muslimin atau Muslim Brotherhood dibubarkan atas perintah Sisi.

Mantan Presiden Mesir, Mohamed Mursi, meninggal dunia usai menjalani persidangan di pengadilan pada Senin, 17 Juni 2019. Mursi dikabarkan pingsan di pengadilan dan meninggal sesudahnya. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh /File Photo

Morsi menghadapi setidaknya enam tuntutan hukum sejak kudeta militer oleh Sisi. Dia dipenjara selama enam tahun dan menjalani hukuman penjara 20 tahun dengan dakwaan terlibat pembunuhan pengunjuk rasa pada unjuk rasa 2012. Dia juga menjalani hukuman seumur hidup karena espionase dalam kasus terkait Qatar.

Jaksa Mesir juga mengenakan berbagai dituntut kepada Morsi seperti upaya melarikan diri dari penjara, menghina sistem hukum dan terlibat dalam terorism.

Para pendukung Morsi menyebut tuntutan jaksa bermotif politik. Pada November 2016, Mahkamah Agung Mesir membatalkan hukuman penjara seumur hidup kepada Morsi dan 21 terdakwa lainnya. Pengadilan memerintahkan proses pengadilan ulang.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus