Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Berencana Palsukan Sejarah di Lebanon, Arkeolog Israel Tewas dalam Serangan Hizbullah

Arkeolog Israel Zeev Erlich tewas bersama tentara Israel saat hendak memalsukan sejarah di Lebanon selatan

23 November 2024 | 09.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lebanon pada Jumat mengutuk tentara Israel karena menyerbu situs arkeologi di Lebanon selatan, bersama dengan arkeolog Israel Zeev Erlich. Lebanon menyebut arkeolog berusia 71 tahun yang tewas bersama seorang tentara sehari sebelumnya, berusaha memalsukan sejarah dan memanipulasi fakta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Kamis, lembaga penyiaran publik Israel KAN mengatakan Erlich, tewas bersama seorang tentara Israel dalam bentrokan dengan pejuang Hizbullah di Lebanon selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Kebudayaan Lebanon Mohammad Al-Murtada mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyerbuan pasukan Israel yang mengawal Erlich merupakan pelanggaran berat terhadap resolusi UNESCO yang bertujuan melindungi situs sejarah dan budaya negara tersebut dari serangan Israel.

Pada Senin, UNESCO mengumumkan bahwa mereka menempatkan 34 situs budaya di Lebanon yang terancam oleh pengeboman Israel di bawah “perlindungan sementara yang diperkuat”, dan memberikan bantuan keuangan darurat untuk melindungi warisan negara dari pengeboman Israel.

Al-Murtada mengatakan Erlich memasuki Kota Shama di Lebanon selatan, bersenjata dan dikawal oleh pasukan Israel, untuk memeriksa tempat suci Nabi Shamoun dan dengan sengaja mengklaim bahwa itu adalah “warisan Israel.”

Dia menekankan bahwa penggerebekan Erlich di situs tersebut "menegaskan sekali lagi sifat ekspansionis agresif entitas (Israel) (...) melalui pendudukan tanah, sejarah, dan warisan Lebanon."

“Dugaan sejarah Israel di tanah kami tidak lebih dari sebuah mitos yang tidak ada hubungannya dengan kebenaran sejarah yang sebenarnya,” kata menteri tersebut.

Menurut media Israel, Erlich adalah seorang pemukim ilegal yang tinggal di pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.

Harian Israel Yedioth Ahronoth mengatakan arkeolog Israel sedang menjalankan misi untuk memeriksa benteng kuno di Lebanon selatan.

Israel telah terlibat dalam perang lintas batas dengan Lebanon, meluncurkan invasi udara pada akhir September terhadap apa yang diklaimnya sebagai sasaran Hizbullah.

Hampir 3.600 orang tewas akibat serangan Israel di Lebanon, dengan lebih dari 5.000 orang terluka dan lebih dari 1 juta orang mengungsi sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Tel Aviv memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

ANADOLU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus