Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada tahun 2010, kolektor barang antik Forrest Fenn mengubur peti harta karun berisi emas, rubi, mutiara, dan zamrud di Pegunungan Rocky, Amerika. Ia kemudian menantang penggemar bukunya untuk memburu harta karun tersebut. Siapa yang menemukan berhak atas segala isinya.
Tepat satu dekade kemudian, harta karun tersebut ditemukan di tengah hutan lebat Pegunungan Rocky. Seorang pria, yang enggan disebutkan namanya, mendapati bahwa puisi-puisi Fenn di buku Thrill of The Chase adalah petunjuk keberadaan harta tersebut. Dari sekian ribu orang yang berburu, hanya ia yang menyadari.
"Letak harta karun tersebut tidak berpindah sedikitpun dari tempat aku menguburnya 10 tahun lalu, di bawah pepohonan rindang Pegunungan Rocky. Puisi di bukuku yang membantunya menemukan harta itu," klaim Fenn sebagaimana dikutip dari CNN, Senin, 8 Juni 2020.
Fenn mengklaim yakin harta karunnya telah ditemukan karena penumnya bisa mengirim bukti foto. Foto tersebut, kata Fenn, dengan jelas menunjukkan isi peti harta yang ia kubur 10 tahun lalu. Adapun harga harta karun tersebut ditaksir mencapai US$1 juta.
Fenn tidak menutup kemungkinan menggelar perburuan yang sama di kemudian hari. Ia berkata, ide awalnya menggelar perburuan harta karun karena ia ingin orang-prang bisa menikmati petualangan ke alam. Menurut dia, insentif adalah salah satu cara termudah untuk memotivasi.
"Saya mengucapkan terima kasih dan selamat kepada ribuan orang yang telah berpartisipasi di perburuan harta karun ini. Saya harap mereka mau bertualang ke alam lagi nantinya," ujar Fenn mengakhiri.
ISTMAN MP | CNN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini