Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Hamas Siap-siap Bebaskan 3 Lagi Sandera Warga Israel

Satu dari tiga sandera yang akan dibebaskan Hamas adalah ayah dua anak dan dua orang warga Israel dengan kewarganegaraan ganda

1 Februari 2025 | 12.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ekspresi tahanan Palestina setelah dibebaskan dari penjara Israel sebagai bagian dari pertukaran sandera-tahanan dan kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel, di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 30 Januari 2025. REUTERS/Raneen Sawafta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Hamas menjadwalkan menyerahkan tiga sandera warga Israel pada Sabtu, 31 Januari 2025, waktu setempat. Pembebasan sandera ini adalah bagian dari kesepakatan gencatan senjata 15 bulan perang Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketiga sandera Israel yang hendak dibebaskan itu pertama adalah Yarden Bibas. Hamas mengatakan istri Bibas ikut diculik, namun sudah tewas dalam sebuah serangan Israel pada November 2023 bersama dua anak mereka yakni Kfir, bayi 9 bulan dan Ariel, balita 4 tahun. Kedua anak itu tercatat sebagai sandera termuda.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua orang sandera lainnya adalah Keith Siegel yang punya dua kewarganegaraan yakni Israel dan Amerika Serikat dan Ofer Kalderon yang merupakan warga Negara Israel dan Prancis. Pembebasan ketiga sandera itu akan ditukar dengan pembebasan 182 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Pada Sabtu, 31 Januari 2025, untuk pertama kalinya juga warga Palestina bisa menyeberang dari Gaza ke Mesir karena perbatasan Rafah dibuka. Sebagai tahap awal, 50 anggota Hamas yang luka-luka dan 50 warga sipil yang juga luka-luka bersama keluarga yang mendampingi mereka, diperbolehkan melintasi perbatasan Rafah atas dasar kemanusiaan. Dalam kesempatan itu, sekitar 100 warga Gaza yang kebanyakan mahasiswa, juga diperbolehkan melintas. 

Total 15 sandera dari sisa 33 sandera sudah dibebaskan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata kali ini, yang ditukar dengan pembebasan 400 warga Palestina yang ditahan Israel di berbagai penjara di Negeri Bintang Daud itu. Gencatan senjata ini akan berlangsung selama enam pekan, yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar serta didukung Amerika Serikat. Sampai berita ini diturunkan, gencatan senjata ini masih sesuai harapan meski ada sejumlah insiden yang muncul dari kedua belah pihak yang bisa menciderai kesepakatan  

Negosiasi akan kembali berlanjut pada Selasa, 4 Februari 2025, untuk membebaskan lebih dari 60 sandera warga Israel dan penarikan pasukan Israel dari Gaza tahap kedua. Dalam serangan 7 Oktober 2023, Hamas menculik lebih dari 250 sandera. 

Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus