Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berpisah di tepi rhine

Sesudah 13 th, koalisi sosialis-liberal jatuh. menlu hans dietrich genscher (liberal) keluar dari kabinet schmidt & berkoalisi dengan cdu pimpinan kohl, akhirnya schmidt terguling & diganti oleh helmut kohl.(ln)

9 Oktober 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"HERR Genscher," kata Schmidt, "akan lama lagi baru rakyat bisa melupakan kelakuan ini." Kanselir itu berbicara di Bundestag, pidatonya terakhir pekan lalu, menjelang parlemen Jerman Barat itu memungut suara. Seperti diduga semula, parlemen (497 kursi) Jumat itu menerima satu mosi dengan 256 suara mayoritas yang meyakinkan. Dengan diterimanya mosi itu Helmut Schmidt berhenti sebagai Kanselir, dan sekaligus Helmut Kohl, pemimpin Kristen Demokrat (CDU), menjadi penggantinya. Bagi Schmidt dan partainya, Sosialis Demokrat (SPD), kejadian ini "suatu kemunduran" dalam politik kepartaian Jerman Barat. Memang dalam sejarah 33 tahun negara itu, baru sekali ini seorang Kanselir ditumbangkan karena pemungutan suara di parlemen, bukannya karena hasil pemilihan umum. Jerman Barat sudah selama 13 tahun berada di bawah pemerintahan koalisi Sosialis-Liberal. Schmidt sendiri, yang menggantikan Kanselir Willy Brandt (pemimpin SPD yang mengundurkan diri karena kasus seorang pembantunya, mata-mata Jerman Timur), sudah 8 tahun berkuasa. Pokoknya dalam masa usia koalisi itu, kata Schmidt dalam suatu resepsi pada malam menjelang hari pemungutan suara di parlemen, dia sudah berurusan dengan empat presiden Amerika. Cukup larma. Sudah silih berganti pula tiga perdana menteri Inggris. Semua duta besar di Bonn diundangnya ke resepsi -- sebagai perpisahan rupanya-di Istana Schaumburg, di tepi Sungai Rhine, hanya untuk menegaskan bahwa pertukaran Kanselir sesuatu yang normal, sementara politik luar negeri (hubungan Timur dan Barat) tak akan berubah. Adalah soal domestik yang menyebabkan Schmidt terguling pekan lalu. Sebelumnya (17 September), Menlu Hans Dietrich Genscher, pemimpin Liberal (FDP), bersama tiga rekannya separtai menyatakan keluar dari kabinet Schmidt. Kemudian Genscher mengumumkan niat partainya berkoalisi dengan CDU pimpinan Kohl yang sedang bero posisi. Karena Genscher meloncat dari kapal, posisi SPD di parlemen jadi lemah. Maka Schmidt semula mengusulkan supaya segera diadakan pemilihan umum untuk parlemen baru. Usul Schmidt ditolak oleh kelompok oposisi, gabungan baru Kohl-Genscher, yang menginginkan pemilu dalam Maret nanti. Adalah Genscher terutama yang bergigih meminta pemilu diadakan tahun depan, karena menyadari popularitas partainya sedang merosot. Franz Josef Strauss, perdana menteri negara bagian Bavaria, yang memimpin CSU (partai kecil yang masih bersaudara dengan CDU) tidak begitu bergairah menyambut kedatangan Genscher. Strauss konon berhasrat menjadi Wakil Kanselir merangkap Menlu, tapi Genscher tampaknya dijanjikan memangku jabatan itu dalam koalisi baru, persis sperti dulu ketika dia berartfer dengan Schmidt. Lantas Strauss menganjurkan supaya pemilu diadakan segera, karena dia yakin CDU/CSU bisa memenangkan mayoritas di parlemen, tanpa perlu berkoalisi dengan FDP. Tapi Kohl, walaupun sesama Konservatif, dalam politik tak begitu mempercayai Strauss, lantas ia lebih mengabulkan permintaan Genscher. Tapi Genscher, kata Strauss pula, masih harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya yang jelek selama 13 tahun berkoalisi dengan SPD. Strauss seolah memperingatkan sjak dini bahwa Genscher diperlukan buat sementara saja dalam pemerintahan Konservatif. "Suatu perkawinan tanpa cinta," katanya. Kebetulan hasil satu poll--sesudah Genscher meloncat--menunjukkan dukungan umum pada FDP telah jatuhke 2,3% saja, dibanding 10 6% suara yang diperolehnya dalam pemilu 1980. Suatu partai, menurut konstitusi Jerman Barat, memerlukan sedikitnya 5% suara untuk bisa mencapai parlemen. Bahwa FDP sedang merosot, itu terbukti labi dalam pemilu di negara-bagian Hesse 26 September, ketika hasilnya mengecewakan sekali bagi Genscher. SPD yang sakit hati itu punya andil dalam kampanye menjelekkan FDP di Hesse. Sebagian pendukung FDP di sana konon memberikan suara untuk SPD. karena tak percaya lagi pada kepemimpinan Genshcer yang merusak koalisi dengan Schmidt. Sesungguhnya Genscher berjanji dalam kampanye pemilu 1976, yang diulanginya lagi dalam 1980 bahwa FDP akan setia berpatner dengan SPD. lanji itu ternyata tak ditepatinya. Kelakuan curang ini, seperti dinyatakan Schmidt pada bekas partnernya pekan lalu di parlemen, tak akan gampang dilupakan. Dalam satu pidatonya di tempat lain, Schmidt bahkan menyebut Genscher sebagai Weinpanscher, seseorang yang menjual anggur bercampur air. Artinya, hati-hati dengan orang itu. KEDUANYA bersengketa dalam cara bagaimana mengatasi soal ekonomi Jerman Barat (62 juta penduduk), turut terpukul oleh resesi dunia. FDP menolak gagasan Kanselir Schmidt akan defisit dalam RAPBN 1983 guna membiayai proyek yang membuka kesempatan kerja. Tingkat pengangguran kini melebihi 7%, cukup serius. Sebaliknya, FDP melihat inflasi, kini di atas 5%, akan meningkat bila defisit dalam anggaran dibiarkan. FDP lebih menyukai tunjangan sosial dipotong untuk mengurangi defisit, tapi langkah itu diduga tak akan populer di kalangan pengikut SPD. Menteri Ekonomi Otto Lambsdorff dari FDP sempat membeberkan konsepnya sepanjang 34 halaman, seolah suatu polemik terbuka dengan Kanselirnya, tentang cara bagaimana RAPBN itu sebaiknya. Walaupun Kanselir kini berganti, masalah itu belum akan segera pergi bersama Schmidt. Belum jelas bagaimana pula konsep Kohl menanganinya. "Orang Jerman tidak mengharapkan (dari Kohl) suatu keajaiban," tulis Theo Sommer,' pemimpin redaksi Die eit, untuk majalah News Week. Satu-satunya hiburan bagi Schmidt ialah kritik anasir kiri dalam partainya kini mereda terhadap dirinya. Dan Gerakan Hijau, pecinta lingkungan hidup yang antinuklir dan menentang penempatan senjata nuklir Amerika di Eropa diduga akan mengalihkan sasaran kritiknya pada Kanselir Kohl. Helmut Kohl, 52 tahun, bila dibandingkan dengan Schmidt, selama ini belum meyakinkan banyak orang Jerman. Tapi kemampuannya belum diuji. Kohl yang jangkung dan bertubuh berat jelas dianggap tidak angkuh seperti Schmidt.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus