Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap pihaknya terbuka terhadap usulan Slowakia yang ingin menjadi tuan rumah perundingan damai Rusia dengan Ukraina. Perundingan damai itu guna mengakhiri perang Ukraina yang menurut Putin ingin diselesaikannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putin, yang minggu ini menjamu Perdana Menteri Slowakia Robert Fico di Kremlin, mengatakan Fico telah menawarkan Slovakia sebagai tuan rumah perundingan antara Rusia dan Ukraina. Slovakia adalah penentang keras dukungan militer Uni Eropa (UE) untuk Ukraina. Putin mengatakan otoritas Slowakia akan senang menjadi wadah untuk perundingan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tidak menentang, jika itu terjadi. Mengapa tidak? Karena Slowakia mengambil posisi yang netral," kata Putin, Kamis, 26 Desember 2024.
Slowakia dipandang sebagai salah satu kelompok negara anggota UE Eropa tengah dan timur yang skeptis terhadap dukungan untuk Ukraina dan mendukung perundingan dengan Rusia.
Menteri Luar Negeri Slowakia Juraj Blanar mengatakan Slowakia telah lama mencari solusi damai untuk perang Ukraina. Menurut dia, komentar Putin merupakan sinyal positif untuk mengakhiri perang.
"Diplomasi Slowakia siap untuk secara aktif berkontribusi pada proses perdamaian dengan cara berunding dan kami mengomunikasikan opsi ini kepada mitra Ukraina," ujar Blanar dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis malam, 26 Desember 2024. Pernyataan itu, sebelumnya pernah dia sampaikan pada rapat kabinet gabungan pada Oktober lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah berulang kali mengkritik Slowakia, yang berbatasan dengan Ukraina, atas nada bersahabat yang ditunjukkan Fico terhadap Rusia sejak ia kembali berkuasa setelah pemilihan umum pada 2023.
Putin telah berulang kali mengatakan Rusia terbuka untuk melakukan pembicaraan guna mengakhiri konflik dengan Kyiv. Tetapi, dia menyatakan tetap akan mencapai tujuannya di Ukraina.
Putin mengatakan pada Kamis pekan ini bahwa Rusia dapat menggunakan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru yang dikenal sebagai Oreshnik lagi, tetapi tidak terburu-buru untuk melakukannya. "Kami tidak mengesampingkan kemungkinan untuk menggunakannya hari ini dan besok, jika perlu," tutur Putin. Jika perlu, Rusia bahkan dapat menggunakan senjata jarak menengah yang lebih kuat.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini