Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"AKAN saya bunuh dalam sekali tembakan siapa pun yang berani menggusur kader pemimpin tua,” kata Jenderal Fang Fenghui, Kepala Staf Gabungan Komisi Militer Pusat (CMC), organ tertinggi angkatan bersenjata Cina. Dia menyatakan itu dalam sebuah perjamuan malam bersama keluarga Guo Boxiong, bekas Wakil Ketua CMC, di Hotel Minzu, Beijing, 31 Agustus 2017. Guo adalah orang yang berjasa mengantarkan Fang ke pusat komando militer Cina.
Saat itu, para jenderal sedang ketar-ketir karena Presiden Cina Xi Jinping sedang melakukan pembersihan besar-besaran di tubuh Tentara Pembebasan Rakyat, organ militer Negeri Tirai Bambu. Menurut Ming Pao, surat kabar Hong Kong, pertemuan Fang dan Guo itu terjadi tak lama setelah Xu Caihou, bekas Wakil Ketua CMC dan orang dekat Guo, secara resmi diselidiki dalam perkara korupsi. Xu meninggal karena kanker pada 2015 sebelum sempat diadili.
Fang gagal membela seniornya. Guo diseret ke meja hijau karena kasus korupsi pada April 2015 dan dihukum penjara seumur hidup pada Juli 2016. Bahkan Fang sendiri dicopot dari jabatannya dan dipecat dari Partai Komunis Cina pada 2018. Namanya menghilang sejak itu.
Nama Fang muncul lagi pada pertengahan Februari lalu, ketika pengadilan militer menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepadanya dalam perkara korupsi. Kantor berita pemerintah Cina, Xinhua, menyatakan lelaki 67 tahun itu didakwa telah memberikan dan menerima suap serta mendapat banyak duit dari sumber tak jelas. Pengadilan juga menyita semua asetnya dan mencabut hak-hak politiknya seumur hidup.
Para jenderal yang menghadiri Kongres Nasional Partai Komunis Cina, Selasa pekan lalu, enggan berkomentar ketika ditanyai wartawan tentang pembersihan di tubuh militer. Menurut media online Cina, Duowei News, beberapa jenderal malah cuma tertawa-tawa.
Kasus Fang ini mengejutkan banyak orang karena ia selama ini dikenal sebagai perwira yang mumpuni dan dekat dengan Presiden Xi. Fang-lah yang mendampingi Presiden Xi menemui Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida pada April 2017 dalam penandatanganan kesepakatan militer Cina-Amerika. Fang juga hadir dalam berbagai penandatanganan perjanjian diplomatik tingkat tinggi. Dia mendapat dukungan besar untuk menduduki kursi Wakil Ketua CMC dalam Kongres Partai Komunis Cina, Oktober 2017.
Fang masuk dinas tentara pada 1968 ketika berusia 16 tahun dan dipromosikan sebagai komandan korps militer Daerah Militer Lanzhou pada 1998. Dia menjadi Kepala Staf Daerah Militer Guangzhou pada 2003 dan dipromosikan menjadi letnan jenderal dua tahun kemudian.
Pada 2007, Fang ditunjuk Xi sebagai Komandan Daerah Militer Beijing dan bertanggung jawab penuh atas keamanan Ibu Kota. Dia tercatat sebagai komandan daerah militer termuda dalam sejarah negeri itu. Sebagai perwira yang sedang naik daun, dia menjadi pusat perhatian ketika memimpin parade militer dalam peringatan 60 tahun berdirinya Republik Rakyat Cina pada 2009.
Fang menjadi jenderal penuh pada 2010. Dua tahun kemudian, dia menjabat kepala staf gabungan dan bergabung dengan CMC. Tapi kariernya kini hancur setelah ia divonis bersalah dalam perkara korupsi oleh pengadilan.
Fang, Guo Boxiong, dan Xu Caihou termasuk nama besar yang disingkirkan Presiden Xi dalam kampanye antikorupsi besar-besaran. Lebih dari sejuta pejabat pemerintah telah dihukum dalam kampanye yang dilaksanakan sejak Xi berkuasa pada 2012 itu. Seratus orang di antaranya perwira militer. Xinhua mengklaim jumlah ini lebih banyak daripada jenderal yang gugur dalam perang pada masa revolusi.
Don Tse, CEO SinoInsider Consulting LLC, lembaga penelitian yang berbasis di New York, Amerika Serikat, melihat pencopotan Fang sebagai bagian dari pertarungan faksi-faksi di tubuh militer. Dalam artikelnya di The Diplomat, Don menilai persaingan itu telah menjadi bagian dari kehidupan politik elite Cina sejak masa Mao Zedong. Di depan masyarakat, mereka menampilkan citra politik yang stabil. Tapi, di balik itu, mereka “cakar-cakaran” berebut kekuasaan.
Pejabat yang berkuasa bahkan rela me-ngorbankan patron atau klien politiknya bila dianggap merugikan. Don Tse mencontohkan bagaimana Mao Zedong menyingkirkan Deng Xiaoping tiga kali karena menganggapnya sebagai ancaman, tapi kemudian menariknya lagi ketika dibutuhkan. Tapi, meski mengaku setia kepada Mao, nyatanya Deng menangkap istri Mao dan melawan calon pengganti pilihan Mao setelah bapak pendiri Cina itu meninggal.
Menurut Don, Fang Fenghui punya hubungan lama dengan anggota faksi Jiang Zemin, Presiden Cina periode 1993-2003, klik paling berpengaruh sebelum Xi Jinping berkuasa. Zhang Yang, Guo, dan Xu juga berada di faksi ini. Zhang adalah bekas kepala departemen politik CMC yang bunuh diri pada November 2017 saat diselidiki dalam perkara suap. Xinhua menyebutkan soal hubungan langsung Zhang dengan Xu dan Guo saat mengkritik bunuh diri Zhang.
“Guo dan Xu adalah kepanjangan tangan Presiden Jiang Zemin, dengan Fang, Zhang, dan perwira militer lain sebagai kaki tangan mereka,” ucap seorang sumber militer kepada South China Morning Post. Tapi sumber media itu menyebut Fang sebagai sosok “oportunis”.
Xi memang berbeda dengan para pendahulunya karena mempertahankan kedekatan dengan militer. Dia sering tampak bersama para komandan mengunjungi pangkalan-pangkalan militer di seluruh sudut Cina. Xi juga mulai melakukan reformasi di tubuh Tentara Pembebasan Rakyat dengan menyebarkan gagasannya secara aktif. Slogan “Mematuhi perintah partai, mampu memenangi perang, dan mempertahankan perilaku yang baik” kini tercantum di plakat-plakat yang dipasang di setiap barak militer.
Beberapa tahun belakangan, Fang tampak berada di pihak lawan politik Jiang. Misalnya Fang ditunjuk Presiden Hu Jintao sebagai komandan Daerah Militer Beijing pada 2007 saat Hu mulai mendapat dukungan lebih besar daripada Jiang. Hu bahkan memerintahkan penahanan Chen -Liangyu, sekutu Jiang, pada 2006 di tengah upayanya merombak personel dalam -Kongres Partai Komunis Cina. Fang membayar kepercayaan Hu dengan memblokade langkah beberapa lawan politik Hu selama sidang pleno Kongres pada 2009. Hu satu kubu dengan Xi Jinping sehingga, ketika Xi berkuasa, Fang dipertahankan.
Namun, awal tahun lalu, majalah Hong Kong, Qian Shao, melaporkan bahwa Fang dan Zhang diam-diam menolak upaya Presiden Xi membersihkan militer dari korupsi demi melindungi kawan-kawan mereka. Menurut Don Tse, Fang dan Zhang berencana melancarkan kudeta, tapi keburu digagalkan Xi. Tak lama kemudian, Xi mencopot Fang dan mengganti lima petinggi CMC. Dia juga merampingkan dewan CMC dari sembilan menjadi tujuh anggota sehingga memudahkannya dalam mengendalikan dewan tertinggi militer ini. Desember tahun lalu, Xi pun merotasi lebih dari 100 perwira tingkat divisi guna menghalangi upaya perwira senior menggalang koalisi untuk menentangnya.
Xi memang berbeda dengan para pendahulunya karena mempertahankan kedekatan dengan militer. Dia sering tampak bersama para komandan mengunjungi pangkalan-pangkalan militer di seluruh sudut Cina. Xi juga mulai melakukan reformasi di tubuh Tentara Pembebasan Rakyat dengan menyebarkan gagasannya secara aktif. Slogan “Mematuhi perintah partai, mampu memenangi perang, dan mempertahankan perilaku yang baik” kini tercantum di plakat-plakat yang dipasang di setiap barak militer.
Langkah berikutnya adalah membasmi korupsi di tubuh militer. Dalam pidatonya di Kongres Partai Komunis Cina, Oktober tahun lalu, Xi menetapkan tenggat 2050 untuk mengubah militer negara itu menjadi “pasukan kelas dunia”. “Mimpi Cina sebagai tentara nasional yang kuat akan terwujud,” katanya.
Xi bahkan menginstruksikan para tentara agar menghentikan semua kegiatan bisnis, termasuk taman kanak-kanak, penerbitan, dan persewaan rumah. Menurut China- Daily, militer telah menyetop 106 ribu bisnisnya pada akhir Juni tahun lalu. Tapi para ahli menilai Xi, sebagaimana para pemimpin Cina sebelumnya, menggunakan kampanye antikorupsi untuk memperkuat cengkeramannya terhadap kekuasaan dan menyingkirkan lawan-lawan politiknya.
IWAN KURNIAWAN (MING PAO, XINHUA, DUOWEI NEWS, SOUTH CHINA MORNIG POST, THE DIPLOMAT)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo