Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bila Majlis Nanti Memutuskan

Pemilihan umum di iran untuk membentuk majelis (pertemuan) dengan sistem bertahap. diduga, sistem ini akan menguntungkan partai republik islam. bani sadr dan ayatullah behesti bersaing.

22 Maret 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DARI rumah anak perempuannya di suatu desa bagian utara Teheran, Ayatullah Ruhollah Khomeini menyerukan: "Bangkitlah pada hari yang menentukan nasib negeri ini dan banjirilah kotak suara untuk menyampaikan pilihan anda." Radio Teheran berulang kali mengudarakan suara sang ayatullah yang sedang memulihkan kesehatannya setelah menderita serangan jantung. "Hari yang menentukan" itu ialah 14 Maret. Pada Jumat itu berlangsung pemilihan umum untuk membentuk Majlis, parlemen dengan 270 kursi. Sekitar 3.300 calon dari 14 kelompok besar tampil dalam ronde pertama. Hanya mereka yang memenangkan lebih 50% dari jumlah suara yang masuk akan terpilih langsung. Sedang selebihnya harus dipilih kembali dalam ronde kedua yang direncanakan dua atau tiga minggu kemudian. Banyak pengulas menduga sistem pemungutan suara seperti itu akan menguntungkan Partai Republik Islam. Kaum mullah yang tadinya terpencar dalam berbagai kelompok telah bergabung supaya terkumpul suara untuk partai itu. Maka besar kemungkinan para calon golongan mullah akan langsung terpilih dalam ronde pertama, yang hasilnya bisa diketahui pekan ini. Presiden Abolhassan Bani-Sadr diberitakan tidak gembira dengan sistem bertahap itu yang tadinya diputuskan oleh Dewan Revolusi. Pemilu sekali ini diduga akan berbeda hasilnya dibanding ketika rakyat Iran memilih presiden Januari lalu. Ketika itu Bani-Sadr terpilih secara mengejutkan. Adalah Ayatullah Mohammed Beheshti, pemimpin Partai Republik Islam, yang menjabat sekretaris Dewan Revolusi, yang diduga akan menguasai Majlis nanti dan akhirnya menentukan pemerintahan. Sekali ini memang hasil pertarungan antara pendukung Bani-Sadr dan pendukung Beheshti yang ditunggu terutama oleh Presiden Jimmy Carter dengan cemas. Sebab Majlis itu, bila sudah terbentuk -- mungkin dalam Mei, akan diminta memutuskan mengenai nasib 50 (atau 49) sandera Amerika. Kaum mahasiswa militan yang menyandera mereka di kedutaan besar AS sejak 4 November sudah berjanji akan mematuhi keputusan Majlis itu, apalagi demikianlah kehendak Khomeini. Bani-Sadr lewat berbagai interpiu pers sudah jelas pendiriannya, yaitu ingin segera mengakhiri peristiwa penyanderaan itu. Beheshti menjelang pemilu pekan lalu justru bersuara keras. Mohammed Reza Pahlevi yang sedang sakit di Panama itu, katanya, tetap harus dikembalikan ke Iran bersama hartanya sebagai syarat untuk melepaskan semua orang Amerika yang disandera mahasiswa itu. Bayangkan, bagaimana keputusan Majlis bila Beheshti menang nanti. Presiden Carter seolah "menggantang asap" dari semula. Ketika Bani-Sadr terpilih jadi presiden, misalnya, Carter melunakkan niatnya untuk memblokade perdagangan Iran. Bahkan ia merestui kepergian Komisi PBB ke Teheran, dengan harapan para sandera Amerika bisa dibebaskan. Sebagian orang Amerika mendesak Carter supaya melangsungkan tindakan kekerasan terhadap Iran setelah kegagalan Komisi PBB itu. " .... satu-satunya jawaban ialah kekuatan militer," tulis Wall Street Journal, koran Amerika. Di RS Paitilla, Kota Panama, Syah Iran mulai dirawat pada hari pemilu berlangsung di tanah airnya pekan lalu. Dr. Michael DeBakey, ahli bedah Amerika didatangkan. Jika Syah mati di meja operasi, kata Menlu Sadegh Ghotbadeh pada pers di Teheran, "pusat kontroversi ini mungkin akan tersingkir." Menlu itu pun oleh pihak mahasiswa militan tak dipercayai lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus