Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bus tentara di Damaskus, Suriah menjadi target serangan bom pada Rabu, 20 Oktober 2021. Sekitar 14 tentara Suriah tewas akibat kejadian tersebut. Menurut laporan pemerintah, serangan bom ini adalah yang paling mematikan di ibukota Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah stasiun televisi lokal mengatakan dua bom yang dipasang di pinggir jalan meledak saat bus berada di jembatan Hafez al Assad. Bom ketiga telah dijinakkan. Selain korban tewas, tiga orang lainnya luka-luka akibat serangan teroris tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TV pemerintah Suriah menunjukkan rekaman bus yang hangus. Ledakan terjadi saat jam sibuk ketika orang-orang sedang menuju ke tempat kerja dan sekolah. Dalam foto yang diposting di akun Telegram saluran TV tersebut, petugas penyelamat mengeluarkan bagian tubuh korban dari kabin bus.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Teroris menargetkan serangan di titik transfer bus utama, di mana kendaraan berkumpul dan menuju ke berbagai tempat di ibu kota.
"Kami akan mengejar teroris yang melakukan kejahatan keji ini di mana pun mereka berada," kata Menteri Dalam Negeri Mohamad al-Rahman seperti dikutip oleh media pemerintah.
Ini adalah serangan kedua di Suriah sejak sepekan terakhir. Pada Senin, 11 Oktober lalu, empat orang tewas dalam sebuah ledakan bom mobil di Kota Afrin, Suriah.
Serangan itu merupakan ledakan bom terbaru, yang persisnya terjadi di wilayah barat laut Afrin, yang dikendalikan oleh sejumlah kelompok bersenjata Turki dan Suriah. Sumber di kesehatan Suriah mengatakan ledakan bom mobil tersebut juga telah melukai enam orang.
Serangan di Damaskus sebelumnya jarang terjadi sejak tentara menghancurkan daerah kantong pemberontak di sekitar ibukota dengan dukungan dari Rusia dan Iran pada 2018. Namun kelompok militan ISIS masih menguasai wilayah gurun Suriah tengah dan timur. ISIS disebut telah melakukan beberapa serangan tahun ini terhadap kendaraan milik tentara.
SKY NEWS | REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.